Nisa tercenung di bibir perahu yang membawanya menyusuri sungai Tambak Rejo, Kraton Pasuruan. Sekumpulan bangau diantara rimbun hutan Mangrove muara sungai Welang, menyeruakkan lagi kenangan beberapa masa silam.
Sebagai pencari kupang Nisa terbiasa mengarungi sungai sendiri. Membawa jaring menuju muara yang berbatasan dengan selat Madura. Tak ada yang menemani. Ya, sejak ayahnya sakit stroke dan ibunya bekerja sebagai buruh pabrik kulit di sebelah desa, Nisa menjadi pencari kupang sendiri.
Mulai usia 4 tahun, dia sering diajak bapaknya berburu Kupang di sungai Welang ini. Sungai yang menjadi sahabat kehidupan Nisa. Tak ada ketakutan apapun ketika dia harus menyusuri sungai itu setiap hari. Penghuni satwanya, buaya, ular, monyet, semua seolah menyapa ramah kala perahunya membelah sungai.
Tentang satwa ini satu jenis yang membuatnya selalu berhasil menarik penglihatannya. Burung Bangau, kepak sayapnya, kaki jenjangnya, polahnya ketika terbang, bahkan ketika memadu cinta, membuatnya betah berlama -lama menyaksikan kehidupan mereka.