Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Lockdown Pribadi

25 Maret 2020   16:45 Diperbarui: 25 Maret 2020   22:22 152 0
Setiap kali saya lihat berita di televisi tidak jauh dari tema virus corona, internet juga tak lepas dari tema virus corona, apalagi setiap kali kubuka social media, corona juga. Nampaknya virus corona atau yang nama lainnya covid 19 ini telah menjadi tranding topik dalam beberapa waktu ini. Andaikan korban yang terus bertambah tentu akan mengakibatkan dampak ketakutan dan was-was bagi beberapa orang yang pernah berinteraksi dengan pasien yang telah positif terinfeksi virus tersebut.

Namun bagi saya virus sejenis ini telah menjangkit saya secara dohir beberapa tahun ini, jauh sebelum kemunculan virus corona yang berasal dari daerah Wuhan - Cina. Dan Alhamdulillah saya tidak sampai dikarantian ataupun dibawa kerumah sakit. Karena virus yang mirip dengan covid 19 itu adalah, Korona= Kondisi ORa Ono daNA.

Untuk itulah pemerintahpun mengeluarkan peraturan sebisa mungkin masyarakat untuk tidak berkumpul dalam keramaian dan tinggal dirumah masing-masing, tidak ke mana-mana, yang dikenal istilah (lockdown). Lockdown yang bermakna penutupan akses dari luar maupun dalam. Dengan tujuan mengurangi penyebaran wabah virus covid 19 yang lebih masif.

Mungkin lockdown masih terasa asing bagi kita, kita yang  terbiasa keluar dan beraktifitas di masayarakat dalam kesehariannya tidak akan tahan jika harus dirumah terus dan bagaimana dan apa. Namun hal ini sepertinya sudah biasa dilakukan oleh orang-orang bijak jaman dahulu, mereka melakukan lockdown pribadi. Melakukan social distance dengan masyarakat sekitar dan keramaian pada umumnya.

Mereka menyepi dari segala hiruk pikuk dunia, melakukan pertapaan (orang jawa menamakan pada umumnya) di sebuah tempat yang sepi dari keramaian, melakukan uzlah bi kholwat (orang islam menamakan pada umumnya) dalam rangka untuk mensucikan diri. Seperti halnya nabi Muhammad kholwat di gua hira, syekh Abdul Qadir Al Jelani di hutan selama 25 tahun, Sunan Kalijaga di tepi sungai selama 8 tahun, dan orang-orang bijak jaman dahulu yang menyepi di alam-alam yang tempatnya jauh dari banyak orang. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun