14 Juni 2019 22:00Diperbarui: 14 Juni 2019 22:194230
Penggunaan konteks agama untuk memenangkan panggung politik menjadi sebuah hal yang lazim pada pemilu tahun ini. Agama sebagai tonggak yang suci memiliki kekuatan pengaruh besar terhadap kehidupan masyarakat. Pembahasan mengenai keagamaan sangat begitu sensitif dapat mempengaruhi tatanan struktur memunculkan keterlibatan emosional dalam memandang perbedaan keyakinan beragama. Tingginya tingkat politisasi agama yang mewarnai pemilu 2019 menjadi dasar bahwa panggung politik membutuhkan instrumen lain seperti agama dan identitas lainnya di eksploitasi secara besar-besaran. Dalam hal ini sangat di khawatirkan ketika agama kehilangan nilai luhurnya karena diikutsertakan dalam agenda politik.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.