Mohon tunggu...
KOMENTAR
Inovasi

Mark Zuckerberg Ingin Menghentikan Facebook..?

28 November 2010   22:09 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:13 1089 0
Begitu banyak kata baru, serta istilah yang rada aneh kita dengar, bila kita terus mengikuti laju perkembangan pada dunia teknologi, khususnya pada dunia internet dengan segala bidang-bidangnya. Begitu banyak dan cepat kemajuan dan perkembangan, sehingga sejenak saja kita terpejam, seakan kita tertinggal jauh dibelakang. Saat ini pada bidang media sosial beserta arsitektur dan sumber dayanya, tidak ada perhatian para creator, programer dan pembuat aplikasi selain pada "Facebook". Ancaman dan serangan untuk mematikan langkah Facebook terus dan terus berjalan, seiiring dengan derasnya persaingan pada dunia maya.

Setelah kita tahu dan betapa banyak para developer dan dan berbagai perusahaan yang bergerak pada bidang software serta aplikasinya berusaha membuat dan menyaingi kemajuan Facebook dari perusahaan raksasa macam Google, Yahoo, AOL, dan lainnya, hingga mereka yang berkolaborasi dan bekerja dalam kelompok ataupun Tim-tim kecil. Kini Kembali muncul pembunuh facebook yang benar-benar berdarah dingin, dan yang satu ini, benar-benar "head to head" dengan Facebook langsung. Tidak lagi secara sembunyi-sembunyi atau hanya sibuk berkomentar, namun tidak tanggung-tangggung yang ini dengan suara lantang menyuarakan "pembunuhannya terhadap Facebook".

Diaspora dikembangan secara open source dan mengfokuskan diri pada sisi privasi dan keamanan. Diaspora mendapatkan dukungan dana dari situs micro-funding yang menggunakan sistem crowdsource. Dengan memanfaatkan kelebihan pada sistem itu, diharapkan aplikasi ini mampu memperkecil kesalahan, mengeliminir serangan para "hacker" serta meminimalisir adanya "phissing", virus, Trojan serta kawan-kawannya.

Diaspora merupakan jejaring sosial yang dibuat oleh empat mahasiswa asal New York. Awalnya, Ilya, Raphael, Maxwell dan Daniel, keempat mahasiswa itu berharap bisa mendapatkan uang sekitar US$ 10.000 untuk membiayai pembuatan situs seperti yang mereka harapkan tersebut.

Dengan memfokuskan pada privasi dan segi keamanan, serta menggunakan ragam serta kekomplekan yang ada pada berbagai ragam dan macam aplikasi, diaspora bermaksud menggabungkan semua unsur media sosial kedalam satu kontrol penuh, yang dapat kita lakukan hanya dalam satu account. Dari berTweet, berbagi di Flickr, layanan Photo dan Gambar, Video dan Blog dapat anda lakukan dalam satu tempat saja.

Namun begitu, beberapa analis, meragukan kemampuan tempur Diaspora, mengapa karena yang mereka tantang dan lawan adalah Facebook. Diaspora tidak ingin menantang ataupun berkompetisi dengan apapun didunia kecuali dengan "Facebook". Walau, ternyata disebutkan juga, bahwa Mark Zuckerberg, juga sempat membeli saham Diaspora. Wah, begitu luar biasakah Diaspora ini,.? ataukah memang sudah ada indikasi dan analisa dari Tim Facebook sendiri mengenai masa depan Facebook..?

Beberapa waktu lalu, Diaspora meluncurkan Seri Alphanya, guna mengevaluasi berbagai sisi dan kelemahan aplikasi tersebut kepada umum. Disinilah, kelebihan lain dari aplikasi pembunuh facebook ini, Diaspora mengajak semua penggunanya melakukan perbaikan-perbaikan, saran-saran serta dipersilahkan menambahkan apapun terhadap celah-celah dan atau kelemahan yang terdapat pada aplikasi ini.

Mungkinkah Era Facebook benar-benar akan berakhir..? serta beberapa waktu terakhir ini, para pemikir-pemikir di "Silicon valley" sangat rutin mengadakan "meeting & Greet" yang tentunya ini bukan sekedar meeting biasa. Karena dalam setiap pertemuan, hampir seluruh para pakar dan ahli di Silicon Valley bertemu, namun Minus dari Tim Facebook yang tidak pernah diundang.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun