Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen Artikel Utama

[Cerpen] Ayah Menulis Ibu, Saya Menulis Kamu

23 Oktober 2016   00:54 Diperbarui: 24 Oktober 2016   09:47 883 15
Malam minggu, saya bisa saja galau. Usia saya 24 tahun, saya pernah membayar baju di mal karena menjajal kemeja yang kekecilan dan sobek. Berlari menghindari tiga ekor anjing setelah menyerah dan memutuskan untuk lebih dulu menggigit mereka –jika seorang satpam tidak menghalangi niatan saya itu. Membuat sajak-puisi-dan cerita-cerita menyedihkan demi menerima diri saya sebagai seorang lelaki dengan tinggi 169 cm yang cukup layak patah hati. Curhat kepada ibu saya sekaligus menenangkannya supaya beliau tidak menangis di hadapan bawang merah sambil menunjuk kolom majalah wanita yang seharusnya sebelum beliau melakukan aktivitas itu, lebih dulu melumuri pisau dapur dengan minyak sayur. “Jangan marah,” katanya, “tapi ceritamu benar-benar menyedihkan!”

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun