Nafsu dalam berbagai dimensinya, sebenarnya memiliki fungsi inti supaya manusia dapat survive, mempertahankan eksistensinya dalam kehidupan. Dalam teori Sigmund Freud, perilaku disebabkan dorongan libido serta selalu diasosiasikan dengan seks. Dan seks harus dipenuhi. Seks merupakan bagian dari id, nafsu, tabiat binatang yang ada dalam diri manusia. Ia akan selalu menuntut manusia untuk memenuhinya. Bila tidak terpenuhi, maka berakibat pada efek kecemasan. Akan tetapi super ego, norma-aturan, membatasi keinginan id. Namun manusia memiliki ego- akal, nurani, atau iman yang berfungsi untuk meregulasi atau mengatur peran yang saling berlawanan antara id dengan super ego. Oleh karenanya, manusia harus memperkuat kemampuan ego, terutama dalam mengatur benturan kepentingan antara id dan super ego. Jika ego tidak mampu menjadi regulator yang seimbang antara id dan super ego, maka akan menyebabkan munculnya ketidaknyamanan dalam diri manusia.