Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Pilihan

Radikal yang Sadar Setelah Merasakan Menjadi Minoritas

6 April 2019   10:01 Diperbarui: 6 April 2019   11:17 408 2
Saya pernah termasuk kategori orang yang dikatakan radikal, intoleran, membenci yang berbeda, hingga mendukung "tindakan keras" pada pihak lain yang dianggap musuh. Hal tersebut karena pengaruh beberapa doktrin yang dicekoki saat usia SMA. Saat kuliah, level keradikalan saya makin meningkat bahkan mencapai puncaknya.

Serangkaian doktrin dan cuci otak begitu mempesona lalu mempengaruhi pemikiran dan hati pemuda yang wawasannya sempit dan pengalamannya minim ini. Saya jadi membenci banyak pihak yang diidentifikasi sebagai musuh atau setidaknya berpotensi membahayakan ideologi kelompok yang saya ikuti. Termasuk diantaranya yang berbeda pilihan politik dan yang beragama lain khususnya Yahudi dan Kristen.

Padahal saat itu saya dan beberapa kenalan yang sehaluan memiliki teman yang berbeda pilihan politik dan berbeda agama. Dalam kehidupan sehari- hari memang tidak ditampakkan, namun pikiran saya selalu waspada. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun