Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Kue Dadar Tewaskan 8 Orang di Barru Sulawesi Selatan

2 September 2010   04:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:31 364 0
[caption id="attachment_246927" align="alignnone" width="350" caption="salah seorang korban keracunan yg di rujuk ke Makassar (Sumber foto: Rusman/Fajar)"][/caption] Naas menimpa warga Desa Pattapa, salah satu desa di kabupaten Barru Sulawesi Selatan, sedikitnya 8 orang meninggal dunia, setelah memakan kue dadar, dikala berbuka puasa. Aparat keamanan mesti, menyelidiki hal ini. Kasus ini penuh keganjilan-keganjilan. Berikut ini kisah maut selanjutnya, yang dikutip dari fajar Online edisi 02/09/2010:

==================================================================

Hari itu, Selasa 31 Agustus 2010, suasana Dusun Saloperru normal-normal saja. Tidak ada yang luar biasa. Tapi kurang 20 menit jelang waktu berbuka puasa, maut datang meneror. Delapan warga kampung di Desa Pattappa Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru, meregang nyawa gara-gara menyantap dadar. Laporan: Rusman Nazar, Barru Suasana kampung Saloperru mendadak ribut. Penyebabnya, 15 warga kampung itu dilaporkan menggelepar akibat keracunan makanan berbuka puasa. Delapan orang di antaranya tewas usai menyantap dadar di rumah Ambo Tang, 45. Sedang tujuh lainnya, dilarikan ke rumah sakit, termasuk pemilik rumah.

Hajatan buka puasa bersama keluarga ini juga sekaligus pertemuan keluarga dalam rangka rencana keberangkatan putri Ambo Tang, Syamsidar, 20, ke negeri Jiran Malaysia. Juga untuk membicarakan persiapan pernikahan Hasni, putri sulung Ambo Tang, pertengahan Oktober nanti.

Malam sebelum hari nahas itu tiba, barang-barang persiapan keberangkatan Syamsidar sudah dikemas rapi. Harusnya, Syamsidar berangkat ke Malaysia, Rabu 1 September kemarin, melalui pelabuhan Cappa Ujung Parepare. Tapi maut lebih dulu menjemputnya sebelum hari pemberangkatannya tiba.

Lela, 35, tetangga yang juga masih kerabat dekat Ambo Tang berinisiatif membuat kue dadar, dibantu Hasni, kakak kandung Syamsidar. Bahan-bahanpun dihimpun dari para tetangga. Entah apa yang salah, kue buatan mereka justru menjadi biang petaka.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun