Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Artikel Utama

Puisi | Kembang Dengus di Kaki Pagar

23 Februari 2020   22:15 Diperbarui: 24 Februari 2020   21:20 332 39
Sudah pagi. Matahari menghangatkan kelopak kembang. Halaman dan sisa-sisa embun menyisakan jejakmu. Di pintu, aku tidak ingin mengingatmu. Sebab pagi dan ingatan kepadamu bisa semakin melemahkan hatiku.

Kembang seperti jiwaku yang rapuh. Wanginya mengundang kumbang dan jari nakalmu. Tiba-tiba aku ingin melihat bagaimana kembang melukaimu, menancapkan duri dan batangnya ke jantungmu, biar kamu tahu rasanya disakiti.

Kupikir aku harus berani melakukan hal gila: berhenti menjadi kembang berahimu. Ingin kutusuk punggungmu dengan batang kembang yang kuruncingkan, sebelum matahari sempat mengantarmu melewati kaki pagar. Tetapi hatiku seperti kembang, tidak tahu cara menyakiti dan melukai.

Amel Widya

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun