Mohon tunggu...
KOMENTAR
Hobby Pilihan

Ketika Si Pemalas Membaca Buku

9 November 2022   07:51 Diperbarui: 9 November 2022   07:57 427 4
Jujur saja, aku adalah seorang pemalas. Apalagi harus membaca buku, aku tak punya banyak buku bacaan di rumah. Novel, bisa dihitung ada beberapa tidak sampai puluhan karena tidak banyak koleksi kecuali buku komik aku punya banyak, serta buku pelajaran bekas sekolah dulu.

Dulu, aku sering merasa wow mengetahui orang yang punya banyak koleksi buku bacaan. Terlebih yang bacaannya non fiksi yang berat. Jujur buku non fiksi bukan seleraku apalagi buku motivasi aku bukan tipe manusia yang mudah tergerak dengan kisah yang ada buku motivasi.

Tapi aku sadar mau sampai kapan aku tidak memulai kebiasaan membaca, awalnya aku mulai membaca buku self improvement wah ini salah besar karena memang tidak begitu cocok dengan genre ini. Karena memang pada awalnya membaca itu bukan hobi yang menarik buatku jadi mulai dengan yang ringan dulu lah harusnya. 
Lalu aku ganti dengan memulai bacaan buku puisi yang bisa dibaca dengan sekali duduk, ternyata aku memang lebih enjoy membaca bacaan fiksi.

Pertengahan tahun 2021 lalu, aku mulai banyak membaca beberapa judul buku. Ini karena perjalanan menggunakan platform membaca e-book yang legal dimulai. Sebelumnya, tiap ke toko buku hanya lihat-lihat saja dan jarang beli. Karena aku punya pengalama buruk beli novel yang blurb nya menarik ternyata ceritanya tidak terlalu kusukai mana mahal kan novel tuh biasanya harganya lima puluh ribuan ke atas, jadi aku kesal dan kecewa.

Oh iya, aku menggunakan platform aplikasi Gramedia Digital, di sana bisa baca banyak judul buku dengan berlangganan sesuai paket yang dimau, ada paket non fiksi, fiksi, dan full premium (fiksi dan non fiksi). Dengan berlangganan 1 bulan full premium dengan harga kurang dari seratus ribu, aku bisa membaca 10 buku bahkan bisa lebih. Jatuhnya lebih hemat.

Aku masih ingat buku pertama yang aku baca saat mulai perjalanan membaca ebook ini, itu adalah novel Cinta Terakhir Baba Dunja, yang menceritakan tentang kehidupan Baba Dunja di wilayah terdampak bencana nuklir chernobyl. Itu juga karena aku mulai karena inisiatif ikut lomba podcast resensi buku. Eh keterusan untuk langganan gramedia digital.

Selain itu, ada juga platform ipusnas, perpustakaan online yang sistemnya pinjam dan antre untuk dapat baca bukunya dibatasi pula waktu pinjamnya ya seperti perpustakaan pada umumnya, jadi yang ini perlu cepetan, terlebih untuk buku yang tinggi peminatnya.

Nah, kadang kala aku juga membagikan buku apa yang sudah aku baca di post feed Instagram, tapi kadang aku merasa gak bisa relate masuk ke circle bookstagram karena aku tidak bisa aestethic dan tidak punya buku fisiknya hahaha. Jadi, aku seringnya hanya mencatat buku apa saja yang sedang/sudah dibaca di buku catatan. Kuno sekali memang, padahal bisa saja aku tulis di goodreads tapi aku memang tidak begitu pandai menilai,/memberi rating atau review jadi lebih enak kalau aku keep sendiri di catatanku.

Oh iya selain buku berbahasa Indonesia, aku juga suka baca buku fiksi berbahasa Inggris, ini juga cara aku menambah kosa kata dengan mencatat kata-kata yang kurang familiar dan mencari makna di thesaurus. Kalau English classics, kadang malas juga harus baca banyak biasanya aku akali dengan cara menyimak audio booknya, hehehe. Contohnya aku pinjam buku ipusnas English Classics : Peter Pan tapi sambil mendengarkan audio book di spotify.

Meskipun sekarang aku lebih memilih buku digital, namun aku juga masih menikmati buku fisik terutama komik, walaupun bukan tipe orang yang bookish memiliki banyak buku sampai punya perpustakaan pribadi atau yang konsisten membaca buku tiap hari. Tapi sekarang si pemalas ini mulai memiliki kebiasaan membaca, Terima kasih kemajuan zaman. Semoga kita semua menjadi manusia yang cerdas dan bahagia, enjoy membaca buku bersama. Salam literasi! Peace love and gaul!

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun