Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Tahun 2020 Fenomena Krisis Sosial dan Jati Diri (12)

18 Januari 2020   20:54 Diperbarui: 18 Januari 2020   20:53 594 0
Tahun 2020:Fenomena krisis sosial dan jati diri (12)

Berdirinya keraton baru Agung sejagat dan empirium sunda serta kraton kecil lainnya nampaknya membuat kita kaget, senyum dan gundah dan prehatin.

Era digital, milineal ini semua serba terbuka doktrin viral seakan membudaya apa perbuatan kita baik buruk, berprestasi atau nol besar seakan tertutup oleh "orde viral"
Sebuah intiusi atau pendapat baru bisa didukung atau bahkan di hancurkan berpuing-puing karena dunia maya sudah punya " Tuhan" yakni Viral.

Fenomena penemuan jati diri seakan buntu diera "penemuan dunia maya" seakan terbungkus sebuah kehilangan hargadiri yang hilang, jati diri yang hilang karena  tergerus era modern digital sehingga gaya-gaya hidup modern ini menelikung dan menggusur nilai taradisional adalah nyata dari pergaulan, kegiatan ekonomi dan bahkan politik pun menggusur gaya tradisional ini. Kemunculan tradisi lama diera pentuhanan digital sangat nyata.

Sosial ekonomi digital menggerus peegaulan dan membuat semakin kelihatan pertentangan sosial ini seperti kata samuel hutington dalam bukunya civilitation yang mana pertentangan sosial kehilangan jati diri karena perubahan pergaulan sosial sekarang terbukti  dalam kehidupan  hari ini.
Realita sebuah perubahan bisa membuat kita terlena dan bias semakin sulit orang mendapatkan uang konvensional karena semua serba digital inilah pembentuk kesenjangan karena faktor tehnologi yang tidak semua orang bisa masuk menggunakannya.

Krisis sosial dan kehilangan jati diri

Tahun 2020 ini semakin kelihatan kita sedikit kehilangan jati diri dan krisis sosial yang membuat orang "mencari jati diri" dan " gengsi sosial" sehingga orang lupa muka membuat keraton, empirium juga korupsi karena. kehilangan jati diri dan gengsi sosial semua dijalankan dengan menipu, rekayasa sosial budaya dan korupsi sampai trilyunan.
prehatin!
1812020

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun