Setelah pergi lelah menengok bagaskara
Hatinya berjalan perlahan menuju swastamita
Menatap bias sandyakala meredup
Di bawah garis senyum sunyi yang mengatup
Kau memiliki berlembar kisah kenangan silam terlalu membuih hingga dirimu terjebak hitam putih nestapa
Senandikaku kelu
Membiarkan kilasan kecewa menyeretmu kian palung serupa jejak yang perlahan tenggelam di tepi pantai tergerus ombak
Perpisahan tak lagi kuingkari walau runtunan kata sabdakan tidak
Astana cinta ini telah runtuh
Saat kau memilih masa lalu menggenapi hatimu
Lalu kutinggalkan separuh asmaraloka di kaki bumantara tak bertepi
Agar saat kau menyadari makna kehilangan
Aku telah menjelma kanigara dalam jenggala tanpa bentala atma yang hanya memandangmu lewati almanak
Renjana telah usai
Tanpa rindu
Tanpa temu
Tanpa mu