Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Puisi: Mataku Benar-benar Hujan

24 Agustus 2021   20:20 Diperbarui: 24 Agustus 2021   20:45 477 66
Mataku Benar-benar Hujan

Sekarang mataku benar-benar hujan
Di pelupuknya tak mampu menghalau pekat awan-awan

Bulir-bulir tak mampu tertahan
Kelopak rindu mengatup tak karuan

Di penghujung pandangan
Nampak samar-samar kenangan

Mungkin memang mata ini sudah terlalu tua
Ataukah tak sanggup menahan dera

Di balik pipi merah itu
Jawaban segala ragu.

Setelah seminggu kemarau
Memanggil-manggil gerimis, suara parau

Panas mengganggu nalar
Sedikitpun tak mampu kelakar

Di bening bola matamu tersimpan misteri
Ketajaman sorotnya tak terdefinisi

Jika segala harap telah terlanjur terjuntai
Dengan cara apa gerimis ini akan berhenti

Kelopak mata menyara kelopak rindu; berkelindan
Dan sekarang mataku benar-benar kian hujan

Penajam Paser Utara, 24.08.2021
Ali Musri Syam Puang Antong

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun