Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Di Bawah Terik Matahari

30 Oktober 2022   17:18 Diperbarui: 30 Oktober 2022   22:50 961 10
Tak terhitung peluh yang bercucuran
Membasahi kulitmu yang makin kusam
Di balik baju kumal kau berlindung
Dari terik matahari yang menyengat

Deru mesin molen yang terus berputar
Adalah langkahmu menapaki hidup
Yang selalu jadi pengharapan
Walau sempat tebersit cemas
Akankah dia akan terus berputar

Dari guratan wajahmu
Terlihat begitu berat beban yang dipikul
Hanya ikhlas dan pasrah
Yang terus membuatmu berdiri tegak
Diiringi lantunan doa yang selalu kau ucap
Semesta menyaksikan perjuangan hidupmu

Aku yang sejenak berada di antara teriknya panas
Serasa matahari telah memeras keringatku
Yang terus mengucur deras
Akupun tertunduk malu
Tak seharusnya aku mengeluh

Tarakan, 30 Oktober 2022

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun