Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosok Pilihan

Ketika Prabowo Menyindir Kepemimpinan Soeharto

14 Januari 2019   06:41 Diperbarui: 14 Januari 2019   06:48 540 17
Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, lagi-lagi mengulang pernyataan yang sama tentang kekayaan Indonesia yang dilarikan pihak asing. Menurutnya itulah yang menyebabkan rakyat Indonesia tidak bisa makmur dan sejahtera.

Dia bisa mengatakan hal tersebut karena menyaksikan sendiri, bukan mendengar dari seseorang. Pengalaman itu dia dapat saat masih aktif dimiliter, itu artinya dimasa Kepemimpinan Soeharto, bukanlah dijaman pemerintahan Jokowi. Inilah yang dikatakannya, seperti yang saya kutip dari Viva.co.id:

"Saya aneh, melihat kok ada di ujung sana, di perbatasan yang enggak ada pemukiman, jauh dari mana-mana ada, orang asing jalan di tengah-tengah hutan kita. Saya ketemu," katanya di Jakarta, Minggu, 13 Januari 2019.

Hanya atas dasar apa yang dilihatnya, dia bisa menduga bahwa hal itulah yang menyebabkan rakyat Indonesia tidak bisa sejahtera dan makmur. Itu artinya, dia sadar bahwa saat itu dibawah Kepemimpinan Soeharto membiarkan hal itu terjadi, dan akibatnya kekayaan sumber daya alam Indonesia dilarikan asing.

Yang anehnya lagi, atas kondisi yang pernah dilihatnya itu, maka dia menjanjikan pada masyarakat untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Padahal semestinya, pernyataan ini pantasnya dia lakukan saat dia masih aktif dimiliter, karena saat itu dia melihat langsung keadaannya, tapi kenyataannya dia ikut menikmati kezaliman rezim Soeharto.

Pidato Prabowo tersebut adalah kampanyenya sebagai Capres pada Pilpres 2019, secara Fakta dia sedang menyindir Presiden saat dia masih aktif dimiliter, yang pada Masa itu Presidenya adalah Soeharto, tapi dalam kampanye tersebut dia mengajak masyarakat untuk mengganti Presiden, dan dia siap menggantikannya.

Untuk lebih meyakinkan masyarakat, Prabowo juga mengatakan bahwa rakyat Indonesia sudah diadu domba sejak ribuan tahun yang lalu, sehingga ada kekuatan besar yang mencengkram Indonesia, yang membuat rakyatnya tidak bisa sejahtera. Maka dari itu Prabowo adalah jury selamatnya.

"Kita mengeti dan paham bahwa ada kekautan besar. Ada kekuatan yang sangat besar yang tidak ingin Indonesia sejahtera. Saya lihat selalu ada saja kisruh di antara kita, bangsa kita selalu diadu-domba, ribuan tahun, dan yang menyedihkan adalah banyak elite kita yang tidak peduli nasib rakyatnya," ujarnya.

Sangat bisa difahami arah kampanye Prabowo tersebut, Prabowo meminta rakyat Indonesia, jika perubahan dalam pengelolaan sumber daya negara benar-benar dikehendaki untuk memakmurkan dan menyejahterakan rakyat Indonesia, teriakan atau seruan ganti presiden harus dibuktikan pada 17 April 2019. Lebih lanjut Prabowo mengatakan,

"Ganti presiden itu, kalau kau mau, [pada] 17 April kita harus menang. Mudah teriak-teriak, itu gampang. Teriak-teriak itu gampang, tapi nanti 17 April itu yang menentukan. Pada hari itu rakyat Indonesia harus bicara," katanya.

Sumber: Prabowo: Ada Kekuatan Besar yang Tak Ingin Indonesia Sejahtera

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun