Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Puisi | Lelaki dan Retorika Hujan

10 November 2021   19:45 Diperbarui: 10 November 2021   20:05 317 10
LELAKI DAN RETORIKA HUJAN

Setelah air tak lagi diajak berdiskusi, maka curah hujan dipersalahkan, meskipun berbagai doa dipanjatkan hujan tetap datang meski tak diundang

Curah hujan yang begitu tinggi menjadikan antrian air terhambat masuk ke bumi, kali ini lagi-lagi intensitas air dipersalahkan, ketika buku petunjuk banjir tidak menjadi hapalan

Baru saja mendownload buku petunjuk banjir, curah hujan mengalir deras tanpa bisa dianulir, hujan sunnatullah yang akan berhenti sesuai kehendaknya

Manusia tidak berkuasa untuk menghentikannya, tapi diberikan akal untuk mengatasi akibatnya, tenunan kata-kata tidak akan menghasilkan apa-apa tanpa aksi nyata

Ribuan retorika tentang hujan berhamburan, hanya menjadi pemanis bagi yang mendengarkannya, tidak akan pernah bisa menghentikan hujan, pun juga akibat besarnya curah hujan

Genangan air tidak ingin disebut banjir, itu hanya antrian air yang terlambat masuk ke bumi, dan berbagai ucapan lain yang menepis sebutan banjir, seakan banjir adalah aib yang menampar muka penguasa.

Jakarta, Nopember 2021
Ajinatha

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun