Mohon tunggu...
KOMENTAR
Diary Pilihan

Digitalisasi Penyediaan Ubarampe Ulang Tahun

3 Oktober 2024   17:07 Diperbarui: 3 Oktober 2024   17:16 97 15


Jelang tengah malam tadi tiba-tiba saya teringat sesuatu. Teringat bahwa saya lupa mengorder kue ulang tahun. Saat siang sebetulnya sudah hendak order lewat WA. Namun, mendadak ada hal yang harus segera saya selesaikan. Akibatnya malah lupa. Baru teringat sewaktu akan tidur.

Sempat panik sedikit. Maklumlah, ya. Sudah beberapa bulan sebelumnya saya sengaja menabung untuk membeli kue tar, tepat di hari ulang tahun anak. Kok malah lupa order pada H-1?

Tentu saya batal tarik selimut. Bergegas bangkit dan mencari HP. Bermaksud order kue tar saat itu juga. Namun, niat tersebut saya urungkan. Dengan pertimbangan, chatt saya ke nomor WA toko kue dan roti bisa tertimbun. Malah gawat kalau tak terbaca.

Saya tak mau kehilangan momentum. Anak saya memang tak pernah meminta ulang tahunnya dirayakan. Bahkan untuk ulang tahunnya yang sekarang, dia tak meminta dibelikan kue ultah.

Akan tetapi, saya paham sekali kalau kue tar merupakan salah satu kudapan kegemarannya. Kadangkala kalau sedang punya uang jajan berlebih, dia membeli sepotong kue tar. Untunglah ada toko-toko yang menjual kue tar dengan cara eceran begitu.

Nah. Senyampang dia ulang tahun, saya bermaksud menghadiahinya kue tar utuh. Meskipun utuhnya cuma berdiameter 12 cm, yang penting utuh. Plus ada tulisan namanya. Itung-itung sebagai kadolah, ya.

Saya putar otak buat cari solusi. Untunglah setelah iseng buka-buka aplikasi GoFood, ketemu sebuah ide. Besok pagi begitu kontak WA toko kue dan roti online, saya akan order kue tar. Akan tetapi, pagi-pagi sekali saya akan order nasi kuning.

Untungnya pula saya sudah tahu hendak beli di penjual yang mana. Terpujilah kreator GoFood. Tengah malam buta pun memungkinkan orang untuk pilih-pilih mau sarapan apa. Bahkan untuk menu nasi kuning saja, ada beragam pilihannya.

Mau yang polosan, berlauk standar, atau berlauk komplet? Mau yang kemasannya bungkus kertas makan atau kardus? Mau yang nasi kuningnya dicetak biasa atau dicetak berbentuk bunga?

Saya kemudian berangkat tidur dengan tenang. Esok harinya selepas Subuh, saya cek ricek HP. Begitu lapak nasi kuning pilihan hati telah buka, langsung order. Alhasil, hari belum genap pukul 7 dan kami sudah berhadapan dengan sekotak nasi kuning.

Tentu saja nasi kuning itu sesungguhnya merupakan sebuah langkah antisipasi. Siapa tahu tak bisa order kue tar dadakan? Jadi kalaupun gagal menjalani HUT dengan kue tar, setidaknya sudah ada nasi kuning istimewa. Minimal saya sudah terlihat sebagai ibu yang punya perhatian kepada anaknya. Hehe ...

Kurang lebih pukul 8 saya menyapa admin toko kue dan roti. Menanyakan apakah mungkin order kue ultah untuk hari yang sama? Disertai tulisan custom dan warna jaket alamater UGM? Ternyata bisa! Syaratnya tak banyak hiasan dan diambilnya jelang Magrib.

Alhamdulillah. Lega sekali hati ini. Saya butuh kuenya memang malam. Anak saya yang berulang tahun nanti malam pulangnya. Ada kegiatan kampus dia.

Tanpa buang waktu, saya langsung memberikan rancangan tulisan di kue dan segera meminta total tagihan. Setelahnya transfer via mobile banking. Beres. Tinggal mengambilnya nanti.

Saya senyum-senyum sendiri. Bergumam dalam hati untuk memuji diri sendiri, "Keren banget aku. Bisa order ini dan itu dari rumah saja. Enggak gaptek-gaptek amat rupanya aku."

Memang luar biasa hidup di zaman digital. Salut buat para penjual nasi kuning yang buka lapak pagi-pagi dan berkenan jualan online via aplikasi GoFood. Salut juga toko-toko yang mau ikut tren jualan online. Sungguh, itu memudahkan hidup ibu-ibu berjiwa praktis seperti saya.

Teknologi memang hadir untuk memudahkan segala urusan manusia. Termasuk urusan menyediakan kue tar dan nasi kuning buat ulang tahun anak. Terkesan sepele, tetapi ini sesungguhnya tentang bonding ibu dan anak. Iya 'kan?

Selamat berkepala dua, anakku. Untuk Kompasianers, mohon doa buatnya. Terima kasih.

Salam.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun