Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Puisi | Hari Lahirmu, Istriku

13 Maret 2020   16:02 Diperbarui: 13 Maret 2020   15:55 45 1
Pada akhir minggu
Aku kerap melihat penat pada paras cantikmu
Merawat buah hati kita yang bukan lagi berumur satu
.
Aku sadar aku tidak cukup membantumu
Kehadiranku di rumah yang hanya di penghujung minggu
Ditambah juga rutinitas pekerjaaan kantorku
Membuat aku bukanlah bala bantuan yang meringankan dirimu
.
Bahkan terkadang nyatanya ketika anak dalam pengampuanku pada sabtu dan minggu
Dia akan tetap rewel hanya mau dalam dekapanmu
.
Bukan
Bukan dia tak suka denganku
Bukan dia tak dekat denganku
Bukan juga dia tak rindu denganku, karena aku sangat tahu bagaimana jagoan kecilku sangat meriah ketika menyambutku di depan pintu
.
Ya terkadang dia hanya mau denganmu
Tidak beralasan, tidak masuk kadang di logikaku
Ahhhh aku yakin semasa kecil dahulu kita semua pun pernah begitu
.
Oh ya
Aku mungkin adalah salah satu penggemar berat masakanmu
Pernah aku membawa makanan Daging Bulgogi percobaanmu di kantorku
Dan beberapa kolega kantorku mencobanya dan salah satunya berkata "ehm lumayan" dengan intonasi turun dan kurang enak didengar sambil mengatakan dia kerap memasak (walau kami tak pernah juga dibaginya) sehingga dia ingin membandingkan dengan masakannya, sontak aku merasa tak enak hati mendengarnya walau mungkin maksud rekanku bukan merendahkan begitu, tapi aku tak rela masakan istriku seolah dianggap hanya "lumayan itu"
Lucu betapa aku mudah tersinggung hanya karena masakanmu
.
Aku juga harus mengaku meski salah satu penggemar masakanmu terkadang aku rewel juga,
karena selera dan derita penyakit asam lambungku, maafkan aku terkadang juga menjadi kritikus makananmu
Bukan karena aku merendahkan masakanmu tapi benar terkadang seleraku tak menentu efek dari lambungku
.
Ahhh...
Masih banyak yang ingin aku ceritakan tentangmu
Tapi harus aku akhiri karena ya aku bukanlah novelis Andrea Hirata atau Maya Angelou
.
Di hari lahirmu ini aku hanya ingin mengatakan terima kasih atas semua kerja kerasmu menemaniku, ketulusanmu menjadi guru peradaban bagi anakku dan kesediaanmu menjadi pilar utama keluargaku
Maafkan aku juga jika kerap mengecewakanmu
.
Kiranya Allah mengukuhkan iman dan Islam keluarga kita serta mengumpulkan kita di surga-Nya kelak
.
Aminnn

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun