Mohon tunggu...
KOMENTAR
Filsafat

Mencari Atau Mempersiapkan Diri?

27 Oktober 2011   07:15 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:27 1288 3
[caption id="attachment_139721" align="aligncenter" width="600" caption="Mencari Atau Mempersiapkan Diri, Foto Ilustrasi dari www.okezone.com"][/caption]

Ada tiga hal pokok ang telah ditetapkan ALLAH pada setiap Individu manusia sebelum manusia itu dilahirkan, tiga hal tersebut antara lain Rizki, Jodoh dan Maut. Ketiga hal ini merupakan Qadha Allah yang kemudian nanti akan menjadi Taqdir setelah terjadi pada Individu tersebut. Berapa banyak Rizki kita, siapa jodoh kita dan kapan kita meninggal dunia semuanya sudah dalam ketetapan ALLAH walaupun kita tidak pernah mengetahuinya.

Ada 3 pertanyaan penting terkait ketiga hal ini dan ini berkait langsung dengan keimanan kita kepada ALLAH SWT. Pertanyaannya :

Allah memerintahkan kepada kita Untuk mencari Rizki atau mempersiapkan diri datangnya Rizki?

Allah memerintahkan kepada kita Untuk mencari Jodoh atau mempersiapkan diri datangnya jodoh?

Allah memerintahkan kepada kita Untuk mencari mati atau mempersiapkan diri datangnya kematian?

Jawaban pada pertanyaan pertama kebanyakan orang saat saya tanya ketika mengisi training adalah ALLAH memerintahkan kepada kita untuk mencari Rizki, sedangkan Jodoh Setengahnya menjawab mencari jodoh dan setengahnya lagi mempersiapkan diri datangnya jodoh. Terkait kematian semua kompak menjawab mempersiapkan diri datangnya kematian.

Jawaban yang sebenarnya untuk ketiga pertanyan diatas adalah MEMPERSIAPKAN DIRI. Mengapa bukan mencari ? Mengapa Justru mempersiapkan diri? Apa alasan logicnya mempersiapkan diri? Baiklah kita jawab bersama-sama. Jawabanya sangat singkat dan padat, Anda tahu Mengapa? Karena Ketiga Hal tersebut sudah ditetapkan ALLAH ketika kita berada di dalam rahim ibu kita sebelum Ruh kita ditiupkan.

Artinya, ketika ALLAH sudah tetapkan maka tidak perlu dicari karena hakikatnya baik Rizki,Jodoh dan Kematian adalah Pasti, tidak perlu dicari. Jika seseorang hamba mencari maka dia telah mengingkari keyakinannya kepada ALLAH, dia ragu dengan apa yang ALLAH tetapkan padanya. Ketika seseorang terus mencari Rizki misalnya maka ketika dia tidak mendapatkan Rizki yang halal maka dia akan mengambil rizki yang haram, jika seseorang terus mencari jodoh maka dia akan berpacaran karena dia hanya yakin bahwa hanya pacaranlah yang dapat membuat dia mendapatkan jodohnya, ketika seseorang mencari mati maka dipastikan dia akan mengambil jalan singkat dengan bunuh diri.

Berbeda dengan mereka yang MEMPERSIAPKAN DIRI. Seseorang yang mempersiapkan diri dalam mendapatkan Rizki maka dia akan meningkatkan kapasitasnya, dia belum bisa computer maka dia akan belajar computer dan dapat mencari nafkah dengan keahlian komputernya, dia belum bisa menjahit maka dia akan belajar menjahit sehingga dia dapat meraih rizkinya dengan menjahit, dan seterusnya begitu.

Seseorang yang mempersiapkan diri dalam menanti jodohnya maka dia akan belajar bagaimana menjadi istri atau suami yang shalihah dan ta’at pada ALLAH, dia akan belajar mengasuh dan mengurus anak, dia akan belajar memasak, dia akan mengkaji ilmu2 pernikahan dan pembangunan keluarga sampai akhirnya siap dan Allah datangkan jodoh untuknya.

Seseorang yang mempersiapkan diri datangnya kematian, maka dia akan banyak berbuat baik, beramal shalih, dia akan bersedekah, dia akan banyak tersenyum dan menyenangkan orang lain, dia akan menjaga kesucian dengan wudhunya sepanjang hari, dia akan membaca Al-Qur’an tiap hari, dia akan bertahajud tiap malam, dia akan sholat duha tiap pagi, sampai akhirnya kematian menjemputnya. Mengapa dia melakukannya setiap saat tetap berada bersama ALLAH karena dia mengerti dia tidak tahu kapan maut itu datang padanya, sehingga dia siapkan dirinya sepanjang hari dan detik tetap bersama ALLAH, hingga ketika kematian itu datang, dia sudah sangat siap berjumpa dengan ALLAH Swt.

Disanalah bedanya orang yang mencari dengan orang yang mempersiapkan diri, mencari sebagai tanda bahwa tipisnya keimanan, tetapi mempersiapkan diri sebagai pertanda bahwa tebalnya keimanan.

Jadi, Masihkah kita mencari? Atau bukankah lebih baik kita mempersiapkan diri?

Bandung, 27 Oktober 2011

Ahmad Muhammad Haddad Assyarkhan (Adi Supriadi)

Seorang Writer,Trainer,Public Speaker dan Entertainer. Punya Kakek Seorang Penulis, Ibu Seorang Penulis dan Istri Seorang Penulis. Pernah Menjadi Jurnalis Sekolah, Kampus, dan Radio. Tulisan baru terbit di KayongPost, Pontianakpost, Banjarmasinpost, Tanjungpurapost, Sriwijayapost, Balipost, Acehpost, Kompas, Republika, Sabili dll. Cita-cita ingin menjadi Jurnalis AlJazeera atau CNN dan bisa menulis jurnal di TIMES dan wartawan Washingtonpost. Anda dapat menghubungi via 081809807764 / 085860616183 / YM: assyarkhan , adikalbar / FB: adikalbar@gmail.com / Twitter : @assyarkhan / GoogleTalk : adikalbar / Skype: adi.rabbani / PIN BB : 322235A9

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun