Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Terkooptasi Mental Inferior "Under Estimate"

21 November 2017   10:52 Diperbarui: 21 November 2017   11:02 611 1
Karena kita tak terbiasa memilah antara Wahyu, Filsafat, Sains dan Mitos. Tidak terbiasa membedakan antara berita dan opini, sehingga masih harus belajar tentang fakta dan penggiringan opini. Tidak terbiasa membedakan antara berita dan opini, sehingga masih harus belajar tentang fakta dan penggiringan opini.rscaya ekspansif. Betapa tidak, USA yang tak kekurangan sumber daya, masuk , melakukaan penetrasi di regulasi eksploitassi sumber daya alam kita lewat para "pubertas ketokohan nasional" yang berpikir didalam kotak kepentingan sektoral taau kelompok.

Urutan ke-4, (dari ke-5 senbelum USSR menjadi CIS) terbanyak jumlah penduduknya sebumi serta urutan ke-15 (dari ke-14 sebelumnya) Wilayah negara, garis pantaai terluas ke-2 (setelah Kanada) hanya jadi bacaan selintas, tanpa makna. Untuk apa jumlah pulau yaang mencapai ksaran 13.000, jika batas negara pun (Terirorial. Deklarasi Juanda 1961) tak memahaminya, apalagi berbicara ZEE dan Landas kontinen.

Mudah menyerah dikemauan, sehngga patriotisme dan hargaa diri sebagai maanusia pun terpuruk.
Harapan masih ada dibeberapa genersi muda yang tersisa mempelajri kemndirian diri, berkarya dengan inovasi yang kontekstual ke-Indonesiaannya.
Harapan akan selalu ada, bagi mereka yang berkonstribusi memaksimalkan diri mengenalkan mereka, generassi mud tentang jati dirinya sebagai negara besar, bukan negara kurcaci dipergaulan dunia.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun