Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerita Pemilih Pilihan

Ahok-Djarot (Masih) Nothing to Lose

16 Februari 2017   13:40 Diperbarui: 16 Februari 2017   15:28 760 1
Putaran kedua pilkada DKI dijadwalkan puncaknya pada pemungutan suara putaran dua pada 19 April 2017, kurang lebih dua bulan lagi. Yang artinya dalam kurun waktu dua bulan, kedua pasangan bersama tim sukses dan pendukungnya akan kembali mengulang apa proses yang sudah dilalui sebelumnya; melakukan kampanye, sosialisasi, dan kegiatan-kegiatan untuk meraih suara untuk memenangi pemungutan suara berikutnya. Hanya saja, kali ini dengan durasi waktu yang lebih singkat dari putaran pertama.

Kampanye, sosialisasi dan kegiatan yang akan dilakukan kedua pasangan bersama tim sukses dan pendukungnya, sepertinya tidak akan banyak berbeda dengan apa yang sudah dilakukan dalam tiga bulan terakhir. Bahkan kemungkinan tidak ada yang baru, karena semua strategi pastinya sudah ditumpahkan untuk memenangkan putaran pertama sebisa mungkin. Tidak mungkin sebuah strategi jitu yang bisa membawa pada kemenangan di putaran satu disimpan untuk berjaga-jaga jika sampai harus dua putaran.

Satu hal penting penting yang perlu menjadi perhatian adalah pada akhir masa kampanye putaran satu, masing-masing pasangan telah pula memberikan laporan keuangan kegiatan kampanye-nya, dan kita bisa melihat dengan nyata betapa besar biaya yang dibelanjakan oleh masing-masing pasangan, bagaimana pengelolaannya, dibelanjakan untuk apa, dan darimana sumbernya, hingga akuntabilitas pelaporannya.

Berikut dana kampanye dari ketiga pasangan yang berkompetisi di pilkada DKI 2017.
Pasangan Calon No. 1 Agus-Sylvi
Pemasukan sebesar Rp68.967.750.000
Pengeluaran sebesar Rp68.953.462.051

Pasangan Calon No. 2 Ahok-Djarot
Pemasukan sebesar Rp60.190.360.025
Pengeluaran sebesar Rp53.696.961.113

Pasangan Calon No. 3 Anies-Sandi
Pemasukan sebesar Rp65.272.954.163
Pengeluaran sebesar Rp64.719.656.703

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun