Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Cerpen | Oilalang Pangandaran [Part 2]

17 Desember 2019   20:49 Diperbarui: 17 Desember 2019   21:50 29 1
Kami sampai di lokasi tujuan dengan selamat. Alhamdulillah. Puji syukur kasih, harapan awal terkesan sempurna. Segala perabotan yang kami bawa diturunkan dari mobil angkut. Bahan makanan mentah, tas pikul dan kardus aqua. Aku menghampiri adik Amel, dia tengah membawa beban ditangan kirinya.

"Sini Mel, kaka bawain".

"Ohiya kak. Boleh!

Lokasi tujuan kami ternyata bukan hotel tapi seperti Villa Pondok bergaya outdoor atau bisa disebut Kahuripan. HAU GLAMPIMG namanya. Design Hau Glamping sangat mantap untuk digalerikan. Pondok-pondok kontainer berwarna ternyata dijadikan kamar nginap. Hiasan cat warna membanjiri pintu masuk hingga sudut selokan. Rimbun pepohonan membuat kesejukan batin luar dalam.

Di ruang resepsionis, Onco Hj Anung, Jesicca, dan Onco Hj Uus sedang berbicara dengan pegawai Hau Glamping. Gerombololan yang lain sibuk masuk untuk mengistirahatkan badan dan menaruh perabot yang dibawa. Aku juga ikut masuk untuk menaruh tentenganku. Setelah semua barang bawaan kami taro di kamar masing-masing. Aku terhipnotis dengan air kali.

"Pingin mandi ah diriku", ucapku dalam hati.

Aku, Safar dan ade Septian, kami bertiga saja yang mandi saat sore memasuki romans magrib. Kebetulan juga perjalanan kesini tubuhku belum disirami air. Hanya membasuh muka dan menggosok gigi yang aku lakukan sejak pagi tadi.

***

HAU GLAMPING ketika malam benar-benar best of the best. Setiap sudut pepohonan di penuhi penerangan yang membuat tempat ini terlihat cantik dimata. Tempat santainya dibuat tidak bosan, cocok untuk menetralisir kepedihan dan penyakit kejiwaan. Tak lama kemudian di dapur umum, ibu-ibu meneriakan kami yang asik bercerita lepas disebuah saung kecil tempat kami membagi keresahan dengan sebuah gitar.

"Hey, kamong semua yang ada duduk disitu. Kemari cepat. Makanan sudah jadi. Mau makan ka seng?," teriak suara keras dibilik dinding dapur umum.

Kami tak tinggal diam dengan suara tersebut. Langkahkan kaki berjalan dengan cepat menuju dapur umum. Perut sudah kosong, aku mendengar bunyi dari dalam kalau ingin sekali melahap makanan. Ikan sambal balado, mie goreng dan nasi putih sudah dibagi per masing-masing orang. Ibu-ibu memang kalau soal manajemen konsumsi, numberone deh. Tidak bisa dihiraukan basic mereka.

Setelah usai makan, kembali pada bab seperti sebelumnya. Naskah berbagi cerita belum usai. Lagu-lagu dan tali gitar masih siap dinyanyikan dan dipetik. Malam masih panjang, walau bintang dilangit tidak menampakan cahayanya.

Apakah sebentar akan datangnya hujan," tanya Sapri.

Sepertinya tidak," jawabku dengan sotoy.

Menyanyikan lagu-lagu cinta, barat, Ambon dan Band papan atas Indonesia dipaketkan. Ada yang membagi suara pada part-part lagu tertentu. Oh asyik sekali malam ini. Tiba-tiba gerimis menerpa atap rumah, daun-daun dan tanah adam.

"Benar kan, kalau akan hujan," Sapri berkata.

Kami yang sedang duduk bersama disaung kecil memaksakan langkah lagi untuk kembali ke kamar dan melanjutkan yang belum usai saja disana. Bubar. Aku memilih pergi ke pos security. Disana ada Bapak Surya sang penjaga malam.

"Assalamualaikum bapak".

"Waalaikumsalam kang"

Bisa bahasa sunda," tanya Bapak Surya sebelum obrolan kami berdua mengalir deras.

Oh, tidak bisa pak," saya menjawabnya.

"Dari mana? Lanjut Bapak Surya bertanya padaku".

Dari Jakarta pak, tapi asli Ambon.

Oh...Ambon. Dulu saya juga punya teman orang Ambon tapi tinggal di Bandung. Saya juga lama di Timor-Timor. Waktu masih aktif di Militer.

Bapak Surya adalah seorang bekas pensiunan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan menyandang predikat Babinsa. Ia juga terlibat dalam peristiwa timor-timor. Diceritakan kalau ia adalah anggota pasukan yang dipimpin Jendral Prabowo Subianto. Namun kini, ia telah pensiun dari dunia militer pada 2016 kemarin setelah mulai aktif pada tahun 1983 ia mengabdi untuk Indonesia.
Perkenalan kami belum usai namun digagalkan oleh panggilan onco Rama.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun