Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Kota Gorontalo; Entrepreneur, Wisata dan Historis

15 April 2011   09:18 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:46 618 1

Trend globalisasi berdampak pada kehidupan masyarakat yang semakin disibukan oleh agenda trade (perdagangan) dan konsumsi. Kesemuanya merupakan perwujudan dari dunia yang dikatakan modern. Perwujudan dunia modern saat ini merambah ke seluruh pelosok bumi, tidak terkecuali kota Gorontalo yang pernah mencatatkan diri sebagai pusat kerajaan Gorontalo dan kemudian sejak berdirinya provinsi Gorontalo perkembangannyapun semakin pesat, terutama dalam hal fisik material (gedung, jalan, jembatan dan lain sebangainya).

Saat ini misalnya, kita tidak sulit lagi mencari supermarket, mall dan pusat-pusat perbelanjaan lainnya di kota Gorontalo, sesuatu yang tidak pernah terbayangkan pada dekade 90an. Selain pusat perbelanjaan, pusat informasi semisal warung internet pun turut menjamur di kota Gorontalo, restouran dengan aneka sajian menu ditambah banyaknya unit usaha yang dibangun oleh masyarakat Gorontalo semakin memperkukuh statusnya sebagai kota entrepreneur. Sebuah slogan yang dilekatkan untuk kota Gorontalo pasca dilantiknya walikota Adhan Dambea dan wakilnya Feriyanto Mayulu pada tahun 2008. Sebelumnya kata entrepreneur banyak dikenal sebagai visi pemerintahan gubernur Gorontalo Fadel Muhammad yang ingin menumbuhkan jiwa kewirausahaan di kalangan masyarakat Provinsi Gorontalo.

Diangkatnya slogan kota entrepreneur bagi kota Gorontalo dipastikan memiliki alasan tertentu misalnya perdagangan yang tumbuh pesat di kota ini dan belakangan menjadi salah satu pusat perdagangan di kawasan utara Sulawesi. Dengan slogan kota entrepreneur berarti kota Gorontalo akan diarahkan pada pembangunan setiap sektor yang menunjang visi besar tersebut. Misalnya pembangunan Bank, infrastruktur jalan raya, jembatan, penataan (penertiban pedagang) pasar, termasuk penggusuran pendagang kaki lima. Kesemuanya merupakan langkah yang diambil oleh pemerintah demi mewujudkan entrepreneur city in Gorontalo. Selain masalah perdagangan nampaknya satu hal yang tidak luput dari perhatian pemerintah adalah pembangunan sektor hiburan dan pariwisata di kota Gorontalo sehingga saat ini lengkaplah sudah gelar kota modern bagi kota ini, dimana trade, tourism, teknologi, transportasi menyatu di dalamnya1.

1.Unsur Globalisasi dan modernisasi yang dikemukakan oleh Basri Amin dalam artikel “Generasi Muda dan Globalisasi” pada acara Curah Pendapat yang digagas oleh KNPI Kab. Gorontalo tanggal 31 Oktober 2009.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun