Mohon tunggu...
Kompasianer Medan
Kompasianer Medan Mohon Tunggu... Lainnya - Komunitas Kompasianer Medan

Komunitas Kompasianer Medan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Danau Toba, Keindahan Alam dan Warisan Budaya yang Wajib Dilestarikan

18 September 2021   19:29 Diperbarui: 21 September 2021   14:04 2475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Danau Toba | Ilustrasi via indonesia.travel/kr/en/destinations/sumatra/medan

Masih banyak lagi potensi-potensi dan kearifan lokal dari kisah Danau Toba yang tak mungkin semuanya saya ceritakan disini, karena setiap daerah hampir memiliki kearifan lokal dan warisan keragaman budaya maupun kuliner asli yang pastinya akan sangat menggoda para wisatawan untuk tidak hanya berkunjung satu atau dua kali.

Ya, sekali Anda melangkahkan kaki di Negeri Indah Kepingan Surga, maka Anda akan bermimpi untuk berkunjung kembali. Inilah yang dinamakan Wonderful Indonesia, warisan budaya yang mendunia.

Memang tidak dapat dipungkiri bahwa Danau Toba dulu dan sekarang sudah sangat jauh berbeda. Jika di tahun 70-an keanekaragaman hayati terpelihara dengan baik dan menjadi salah satu destinasi wisata dunia, plus menjadi sumber inspirasi para seniman dan budayawan dengan lagu-lagu Batak yang penuh inspirasi dan tidak lekang oleh zaman seperti O Tano Batak yang dipopulerkan oleh Victor Hutabarat, ciptaan S. Dis.

Ada juga lagu O Tao Toba Na Uli, Pulo Samosir, hingga Aek Sibundong yang kesemuanya jikalau para perantau sangat rindu akan kampung halamannya atau Danau Toba sekitarnya? Gampang saja, langsung dengar dan tonton di YouTube bukan?

Namun, akibat tidak terjaganya kawasan Danau Toba dari pencemaran lingkungan dan penebangan pohon, maka kita butuh kesadaran bersama untuk melestarikan Danau Toba.

Tidak dapat dipungkiri, Danau Toba merupakan sumber air primer maupun sekunder bagi masyarakat di kawasan tersebut. Tapi, budidaya perikanan dengan keramba jaring apung telah mencemari air Danau Toba.

Lanskap Danau Toba (Foto: Shutterstock/franshendrik Tambunan) via kemenparekraf.go.id
Lanskap Danau Toba (Foto: Shutterstock/franshendrik Tambunan) via kemenparekraf.go.id
Langkah Pelestarian Keindahan Alam dan Warisan Budaya Danau Toba

Maka sekarang dibutuhkan komitmen semua pihak untuk melestarikan Danau Toba dan warisan budaya yang ada di dalamnya.

Pemerintah lewat Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Kawasan Strategis Nasional, telah menetapkan Danau Toba sebagai kawasan sangat penting untuk dilestarikan.

Bahkan, Presiden Jokowi telah menetapkan empat destinasi yang super prioritas, ada Danau Toba, Mandalika, Borobudur, dan Labuan Bajo.

Dan dalam Ratas Pengembangan Destinasi Pariwisata Super Prioritas, 15 Juli 2019, Presiden Jokowi telah meminta agar semua fasilitas dan infrastruktur untuk empat super prioritas Bali Baru harus selesai tahun 2020.

Artinya apa bagi Danau Toba? Mau tidak mau, Danau Toba harus kembali mengemas dirinya sebaik mungkin, kembali ke paham Geopark Kaldera Toba yang meliputi Konservasi alam, integrasi antara konservasi alam dan budaya, serta pemanfaatan sumber daya alam tanpa harus merusak Danau Toba.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun