Mohon tunggu...
uci ayu
uci ayu Mohon Tunggu... Novelis - penulis

mimpi yang membuatku bertahan mimpi menjadi penulis.......

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Pendidik Berkarya, Peserta Didik Berdaya

16 April 2023   16:27 Diperbarui: 29 April 2023   08:16 695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Unjuk karya praktik baik pembelajaran dan manajemen berbasis sekolah dan madrasah| Dok Tanoto Foundation via Kompas.com

Guru, digugu dan ditiru. Menjalani profesi sebagai guru atau pendidik tidak ubahnya sebagai profesi marketing. 

Bedanya, guru adalah marketing yang meyakinkan seseorang dan publik bahwa melalui jalan pendidikan, seseorang bisa mengubah nasib, pendidikan bisa mengubah jalan hidup seseorang, dan pendidikan adalah satu-satunya jalan memanusiakan manusia. 

Tentu, menjadi marketing ini, guru atau pendidik diharapkan tidak hanya berbicara panjang lebar, melulu teori. Namun, lebih dari itu, guru dan pendidik harus mulai berkarya, meyakinkan yang diajarnya untuk dapat terinspirasi, termotivasi dari apa yang dilakukan oleh gurunya.

Upaya meyakinkan anak-anak zaman sekarang itu sungguh membutuhkan kerja keras dan kerja cerdas. Anak-anak tidak gampang percaya. Mereka membutuhkan figur pendidik yang bisa menginspirasi, memotivasi, dan menunjukkan bahwa pendidikan bukan menjauhkan manusia dari rasa kemanusiaan itu sendiri.

Tugas ini berat. Jadi, biar pendidik saja yang melakukannya. Seorang pendidik baru bisa disebut guru ketika ia bisa menemukan bakat-bakat terbaik, menggali potensi terbaik dari diri anak, menanamkan karakter yang baik, serta memperlihatkan bahwa manusia terdidik adalah manusia yang bisa bermanfaat bagi banyak orang.

Di era merdeka belajar, seorang guru harus bisa mengubah pola pikir peserta didik. Tentang sekolah bukan lagi sebuah "penjara" yang bebas menekan siapa saja. Era merdeka belajar sejatinya mewujudkan sekolah menjadi rumah kedua yang selalu dirindukan. 

Guru menjadi teman, sahabat, yang karib mendengarkan siswa, serta materi dan tugas-tugas sekolah menjadi bagian dari proses memantaskan diri. Jika ini terwujud, inilah wajah depan arti "merdeka" bagi sekolah, guru, siswa, juga pendidikan itu sendiri. 

Kehadiran sekolah juga guru di dalamnya sungguh dirindukan. Sekolah adalah tempat semua orang bisa mendapatkan sesuatu untuk bekal menghadapi hidup yang tidak mudah ini. Bukan sebaliknya. 

Dari cara guru memberikan ulangan, itu bukan semata-mata menakuti siswa, melainkan nilai yang ditanamkan adalah nilai kejujuran, tanggung jawab, dan disiplin. 

Tentang PR atau pekerjaan rumah, bukan lagi menjadi beban, melainkan berganti wujud menjadi bentuk tanggung jawab dan melatih kemandirian. Tentang matematika, bukan lagi soal hafalan rumus dan gurunya yang menyeramkan, melainkan menjadi sebuah tes untuk menemukan bakat anak secara logika. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun