Mohon tunggu...
uci ayu
uci ayu Mohon Tunggu... Novelis - penulis

mimpi yang membuatku bertahan mimpi menjadi penulis.......

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sentuhan Polri Kala Pandemi

20 Juni 2021   02:43 Diperbarui: 20 Juni 2021   06:49 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah setahun lebih berkutat dengan pandemi, banyak orang akhirnya pasrah. Pasrah dengan versinya masing-masing. Ada yang bangkit mengerjakan apapun yang bisa dikerjakan untuk menyambung hidup, ada yang kembali rekat karena banyak waktu dengan keluarga, ada pula yang melakukan segala hal agar semuanya kembali pada kondisi normal. Semua elemen terdampak covid-19. Bertahan mati-matian dan bangkit melawan ekadaan adalah satu-satunya hal yang bisa dilakukan daripada terus mengeluh yang akhirnya membawa imun tubuh melemah. Yang dibutuhkan masyarakat untuk bangkit dari pandemi berkepanjangan ini adalah dukungan banyak pihak. Entah dari pemerintah, aparat, keluarga, maupun orang-orang terdekat di lingkungan terdampak. Dari semua kehilangan yang dirasakan saat pandemi ini paling penting adalah bagaimana menjaga kesehatan dan peduli terhadap kesehatan diri sendiri untuk menyelamatkan keluarga dan menyelamatkan banyak jiwa.

Salah satu dukungan kepada masyarakat di tengah pandemi yang melanda, Polri hadir lebih dekat dengan masyarakat. Sisi humanis Polri ditunjukkan dengan lebih sering terjun ke masyarakat guna memberikan dukungan berupa dukungan material maupun dukungan moral. Di Bali sendiri, pihak kepolisian rutin menggelar acara dengan misi menyadarkan masyarakat terkait protokol kesehatan yang harus dilakukan meski dunia tengah menghadapi keadaan baru atau new normal. 

Yang paling penting yang bisa kita andalkan saat ini adalah tubuh yang sehat serta jiwa yang prima. Dengan begitu, harapan apapun masih terbentang luas di hadapan kita. Bali yang termahsyur sebab pariwisatanya, di tengah pandemi kini berwajah lain mengakibatkan banyak hal yang berubah tiba-tiba. Sebab itu, pihak kepolisian juga ikut andil membangkitkan semangat masyarakat Bali untuk melakukan “penjagaan” diri untuk bersiap menuju Bali yang lebih sehat, Bali yang lebih baik. Dukungan itu ditunjukkan dengan berbagai cara di seluruh penjuru Bali.

Di Tabanan misalnya. Pihak kepolisian di daerah Tabanan melakukan aksi sosial dengan membagikan sayuran sehat gratis kepada seluruh warga yang melintas. Pembagian sayuran sehat ini juga diikuti aksi pembagian masker dan sosialisasi penggunaan masker yang tepat di tengah pandemi. Sayuran dipilih sebagai simbol bahwa tubuh tetap memerlukan asupan makanan bergizi untuk tetap sehat beraktivitas di keadaan yang baru ini.

Di Kelungkung lain lagi. Polres Klungkung melakukan kegiatan bagi-bagi masker dan nasi jinggo kepada para pengendara yang melintas di sekitar Catus Pata, Kabupaten Klungkung. Kegiatan itu dilakukan selain untuk membatu warga terdampak, juga sebagai strategi edukasi agar masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan. Lagi-lagi yang dipilih adalah makanan. Sebab makan juga merupakan hal yang paling pokok dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Warga yang terdampak pasti sangat memerlukan kebutuhan pokok ini untuk dapat bertahan hidup dan merencanakan masa depan yang akan dicapai seperti apa.

Di semua daerah, pihak kepolisian nyaris melakukan hal yang sama untuk membantu masyarakat menghadapi situasi pandemi ini. Gerakan humanis dilakukan untuk meyakinkan masyarakat bahwa kesehatan adalah hal terpenting untuk bangkit dari kondisi ini. Masyarakat pun menerima dengan senang hati dukungan ini untuk bersama-sama bisa mencapai keadaan Bali yang sehat agar semua akses bisa terbuka dan normal kembali.

Di Kabupaten Badung, celuluk corona pun ikut aksi bersama pihak kepolisian untuk dapat mengedukasi masyarakat. Kehadiran celuluk yang identik dengan hal menyeramkan, hal misterius, bukan untuk menakut-nakuti masyarakat, melainkan untuk dapat meyakinkan bahwa virus corona itu ada dan nyata yang bisa mengintai dan menjangkiti siapapun bagi mereka yang abai akan kesehatan.

(FOTO: https://news.detik.com/berita/d-5012870/celuluk-corona-tindak-pemudik-dan-warga-tak-pakai-masker-di-badung-bali)

Dengan edukasi kreatif berbasis seni tradisi, sisi humanis polisi makin nyata. Aksi unik dilakukan jajaran Polres Badung, Bali, saat mensosialisasikan protokol kesehatan dalam menyongsong era new normal. Mereka menggelar atraksi budaya di Pasar Tradisional Tegal Dharmasaba. Dengan memakai busana khas celuluk atau topeng berwajah seram, diiringi gamelan, petugas mengajak pedagang menari sambil mengajak warga menjaga kesehatan selama masa pandemi virus corona (Covid-19). Pasar Tegal Dharmasaba sendiri merupakan salah satu pasar tradisional yang menjadi sasaran sosialisasi Satuan Pembinaan Masyarakat Polres Badung.

Ini pertanda bahwa di tengah pandemi ini, perasaan warga harus bahagia, menari-nari untuk dapat meningkatkan imun tubuh serta mematuhi protokol kesehatan sehingga kita smeua dapat terhindar dari virus corona.

Di belahan daerah lain juga ada aksi bagi sembako, bagi APD bagi petugas medis, kunjungan humanis ke sekolah dan banjar sebagai bentuk dukungan yang dekat kepada masyarakat.

Rutin menggelar aksi turun ke pasar, desa, sekolah, dan tempat-tempat umum lainnya, menunjukkan bahwa Polri semakin dekat ke hati masyarakat. Citra menakutkan kepolisian kian luntur dengan adanya komunikasi positif yang dibangun antara masyarakat dan pihak kepolisian. Bagi warga yang keluar rumah tanpa menggunakan masker tidak melulu dihakimi atau langsung dikenakan sangsi dan denda, melainkan diedukasi, diberikan masker gratis, dan diajak berdialog dua sisi menunjukkan bahwa Polri komitmen membantu masyarakat berjuang bersama untuk terbebas dari virus corona.

Sistem online atau daring yang diterapkan oleh pihak kepolisian dalam melakukan pencarian SIM, surat-surat lainnya juga memudahkan masyarakat untuk tetap mematuhi peraturan yang berlaku namun tetap sehat sebab seluruh dokumen administrasi negara bisa dikerjakan dan diselesaikan dari rumah saja.

Kegiatan edukasi protokol kesehatan semacam ini tidak hanya sekali dua kali dilakukan pihak kepolisian di Bali, melainkan rutin dan bersinergi dengan desa adat, pemangku kepentingan, banjar, dan wadah-wadah lainnya. Kehadiran polisi di tengah masyarakat sangat terasa. Yang turun kejalanan biasanya untuk operasi pelanggaran lalu lintas, kini turun ke jalanan untuk menyentuh hati masyarakat. Masyarakat Bali bersama polri hadir untuk bersama-sama mencegah dan menghentikan penyebaran virus corona serta Bali bangkit lebih cepat.   

Seragam, Pangkat dan Jabatan di lingkungan Polri hanyalah Amanah. Yang membedakannya adalah kebermanfaatan onkum polisi itu sendiri di tengah masyarakat.

Tidak cukup penjara, tidak cukup polisi, dan tidak cukup pengadilan untuk menegakkan hukum bila tidak didukung oleh rakyat (Hubert Humphrey). Mari bersama polri menuju Bali bangkit yang lebih cepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun