Mohon tunggu...
Kolam Nalar
Kolam Nalar Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Pidato Prabowo, Antara Pesimistis dan Menihilkan Kemajuan Indonesia

16 Januari 2019   14:49 Diperbarui: 16 Januari 2019   14:57 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno menyampaikan pidato kebangsaan di Plenary Hall JCC Senayan, Jakarta Pusat, Senin (14/1).

Dalam pidato tersebut, keduanya memaparkan visi-misi koalisinya dan mengkritik beberapa kebijakan pemerintah, dari ekonomi hingga sikap aparat negara.

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengkritik pidato 'Indonesia Menang' capres Prabowo Subianto. Hasto menilai pidato Prabowo itu bernada pesimistis dan mencerminkan kegagalan diri eks Danjen Kopassus itu sendiri.

Prabowo juga terbukti secara sengaja menegasikan kesuksesan Indonesia di bawah pemerintahan Presiden Jokowi. Juga sama sekali tak ada pandangan yang maju dan optimis dalam pidatonya itu.

Diakui atau tidak, Indonesia sekarang lebih maju. Terlihat dari kesuksesan Asian Games, Asian Para Games, dan kemajuan pembangunannya, serta kehadiran nilai kemanusiaan dalam kebijakan sosial.

Dengan begitu, pidato Prabowo tak lain hanyalah retorika bernada pesimistis, penuh ilusi dan disampaikan melalui teleprompter.

Meski demikian, kita sangat yakin bahwa pidato Prabowo itu tak akan mengubah elektabilitasnya, maupun menurunkan simpati masyarakat pada Jokowi.

Sebab rakyat sekarang sudah cerdas dan logis. Mereka telah merasakan sentuhan kebaikan dari Jokowi.

Selain itu, rakyat juga mulai jengah dengan strategi serangan yang berisi fitnah, pesimisme dan provokatif dari Prabowo itu.

Yg pasti, apa yang disampaikan oleh Prabowo dalam pidatonya itu adalah cerminan wataknya. Ia menihilkan prestasi orang lain, tetapi tak mampu menutupi kegagalannya sendiri. Sifat ini lebih dekat ke pengecut, dibandingkan kstaria.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun