Mohon tunggu...
Kolam Nalar
Kolam Nalar Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Janji Benahi BPJS, Sandiaga Uno Hanya Jual Omongan Manis

26 September 2018   15:10 Diperbarui: 26 September 2018   15:20 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dalam masa kampanye ini, calon wakil presiden Sandiaga Uno menjanjikan akan memperbaiki kinerja Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Hal itu disampaikan ketika bertemu dengan PWM Muhammadiyah Jawa Tengah beberapa waktu lalu.

Menurut Sandi, pengelolaan keuangan BPJS perlu diperbaiki. Ia pun berjanji jika terpilih sebagai Wapres akan membenahi BPJS agar tidak sampai kehabisan obat dan tidak bisa menggaji karyawan.

Janji Sandiaga Uno membenahi BPJS cuma janji surga dan omongan belaka. Kapok diming-imingi sama Sandiaga karena pernah berjanji membenahi Jakarta tetapi justru dihancurkan dan dibuat carut-marut baik dari sisi penataaan maupun kebijakan serta programnya.

Prabowo saja menunggak bayar gaji karyawannya lantas bagaimanan nantinya Sandiaga mau membenahi BPJS. Prabowo-Sandi sebaiknya bercermin dulu dengan kelakuan kaum kalian sebelum mengkritisi orang lain.

Prabowo-Sandiaga yang menyerang pemerintah dengan mengaku mendapat keluhan kenaikan harga sembako dari warga perlu memahami ekonomi nasional sedikit terganggu karena kenaikan dollar, tetapi kalau percaya Prabowo-Sandi bisa mengatasi keadaan tersebut.

Maka hal itu sama dengan omong kosong karena rekam jejak dan prestasi mereka nol besar dimana Sandiaga Uno terlibat skandal Panama Papers dan Wagub gagal yang tidak bisa menjalankan program Oke Oce serta DP 0%. Prabowo-Sandi belum terbukti kinerjanya, hanya mengkritik dan belum tentu bersih tanpa korupsi tetapi selalu mengatasnamakan rakyat untuk kekuasaan.

Janji Sandiaga akan menurunkan harga sembako justru menekan rakyat kecil seperti petani dan peternak. Miris nantinya kehidupan petani dan peternak jika harga tak masuk akal dan hal itu menunjukkan ybs tidak memihak kepada petani.

Hal ini berbeda dengan era Jokowi yang tetap menjaga kesimbangan harga, karena meskipun mengalami kenaikan namun kenaikan tidak signifikan agar petani dan masyarakat sama-sama mendapatkan keuntungan dan bisa menjaga daya beli serta petani bisa hidup sejahtera.

Kita ini harus kritis dengan klaim-klaim sepihak karena itu hanya janji-janji manis.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun