Mohon tunggu...
Widiyatmoko
Widiyatmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Penggemar pesawat berbagai jenis dan pengoperasiannya serta perkembangannya melalui membaca. Airport of Birth : HLP Current Airport : DPS

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Penerbangan di Papua Bukan Lagi Sekadar Layanan Publik

7 November 2024   08:47 Diperbarui: 7 November 2024   12:25 536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Humas Kemenhub via KOMPAS.com

Pesawat Boeing B 737-500 yang dioperasikan oleh maskapai Trigana Air Service mengalami insiden pada tanggal 5 November 2024 yang lalu dimana salah satu mesinnya (mesin no.1) mengeluarkan api.

Pada Kompas.com (5/11/24) disebutkan bahwa insiden terjadi di bandara Sentani (DJJ) saat pesawat hendak menuju ke landasan pacu untuk terbang menuju Wamena.

Pihak Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sebagai pihak yang berwenang melakukan investigasi sudah memulai dengan inspeksi ke tempat kejadian dan akan dilanjutkan dengan proses investigasi.

Namun mari kita mencoba untuk melihat insiden ini dari beberapa sisi tanpa mencoba untuk menyalahkan satu atau lebih pihak, karena setiap insiden maupun kecelakaan pesawat pada umumnya merupakan rangkaian kejadian (chain of events) dimana tidak hanya melibatkan satu atau lebih pihak saja melainkan semua yang ada pada rangkaian kejadian tersebut, juga dengan mengingat penerbangan merupakan satu kesatuan sistem.

Pertama adalah sisi perawatan dan pemeliharaan pesawat yang menjadi satu paket bila kita berbicara tentang pengoperasian pesawat - tidak hanya berupa penerbangannya saja.

Perawatan dan pemeliharaan pesawat bisa dilakukan oleh pihak maskapai dan juga pihak ketiga tergantung dengan jenis perawatan dan pemeliharaannya yang dibutuhkan.

Akan tetapi mari kita melompat ke perawatan dan pemeliharaan yang biasanya dilakukan oleh pihak ketiga maka kita akan menuju kepada Maintenance, Repair dan Overhaul atau yang disingkat MRO atau dengan bahasa umumnya disebut dengan bengkel pesawat.

Inti dari keberadaan bengkel pesawat adalah untuk meminimalisasi bahaya dari kondisi malfunction dan kecelakaan pesawat dengan memastikan kelaikan udara dan keselamatan pesawat melalui berbagai kegiatan perawatan dan pemeliharan pesawat.

Baca juga: Ekosistem Aviasi

Mulai dari melakukan pemeliharaan berkala, inspeksi dan mengganti suku cadang hingga pemeliharaan berat dan lainnya sudah menjadi rutinitas dari sebuah bengkel pesawat.

Jika dalam penerbangan militer umumnya perawatan dan pemeliharaan kecil dilakukan oleh personel dari skadron udara operasional, untuk sedang di Skadron Teknik yang umumnya berlokasi di pangkalan udara yang sama dengan skadron operasional, sedangkan untuk besar dilakukan di Depo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun