Mohon tunggu...
Widiyatmoko
Widiyatmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Penggemar pesawat berbagai jenis dan pengoperasiannya serta perkembangannya melalui membaca. Airport of Birth : HLP Current Airport : DPS

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Memaknai Keberadaan Pancasila pada Burung Garuda

1 Juni 2023   09:15 Diperbarui: 1 Juni 2023   09:20 1184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Kompas.com

Bagi yang dahulu sempat mengikuti penataran P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengalaman Pancasila) khususnya yang 100 jam sudah tentu sudah berkualifikasi sebagai penatar yang artinya kita tidak duduk sebagai peserta tapi di mimbar penatar.

Pada penataran P4 ini kita tidak saja menyegarkan semua lima sila dari Pancasila tetapi juga mendalami setiap sila nya melalui butir butirnya.

Penulis sendiri mengalami penataran P4 100 jam ini pada saat kuliah dimana penataran ini sebagai mata kuliah dengan bobot 2 SKS yang kedengaramnya tidak sepandan dengan jumlah 100 jam itu sendiri, namun demikian proses itu harus dijalani semua mahasiswa baru.

Pertanyaan yang selalu menempel dalam pikiran penulis adalah apakah dengan pemahaman dan pendalaman tersebut serta menjadi penatar sudah menjadikan kita sebagai seorang yang Pancasilais ?

Bagaimana dengan pemahaman makna pada penempatan Pancasila di dada Burung Garuda yang menyatu dengannya menjadi Garuda Pancasila sebagai lambang negara kita ?.

Pancasila terletak di dada burung garuda yang artinya napas dari burung garuda akan dipengaruhi oleh Pancasila, sedangkan burung garuda itu adalah kita semua rakyat Indonesia, kita semua lah burung Garuda tanpa kecuali baik itu buruh, pebisnis, ASN, bapak, ibu, anak hingga para pejabat di negara ini.

Ini artinya bila ada gangguan pada Pancasila maka napas kita semua juga akan terganggu.

Bila ada yang tidak bertindak adil maka akan tergganggu nya napas burung garuda menjadi sesak dimana kondisi ini dalam konteks kesehatan bisa diakibatkan oleh banyak faktor serta juga bisa berakibat fatal bila tidak mendapat penanganan medis.

Dalam kenyataannya, tidak hanya bumi saja yang mengalami sesak napas dengan perbuatan manusia terhadap lingkungan akan tetapi juga di bagian bumi tepatnya di garis khatulistiwa ada burung Garuda yang juga mengalami sesak napas.

Penyebabnya juga oleh manusia yang lupa akan keberadaan Pancasila yang seharusnya selalu memberikan udara yang lega dan sehat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun