Mohon tunggu...
Widiyatmoko
Widiyatmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Penggemar pesawat berbagai jenis dan pengoperasiannya serta perkembangannya melalui membaca. Airport of Birth : HLP Current Airport : DPS

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Harga Tiket Pesawat yang Belum Normal

24 November 2022   04:37 Diperbarui: 24 November 2022   04:50 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh karenanya harga tiket pesawat bisa sangat melambung tinggi pada beberapa sektor atau jalur penerbangan terlebih pada penerbangan yang kini harus melakukan pengisian bahan bakar di sebuah bandara yang sebelumnya tidak dilakukan yang menyebabkan terjadinya penambahan biaya operasional ekstra.

Sehingga pariwisata memang benar tidak dipengaruhi oleh keadaan ekonomi dengan melihat adanya lonjakan permintaan kursi pesawat akan tetapi baik pariwisata maupun aviasi sangat rentan kepada stabilitas politik dunia dimana refleksi dari itu adalah keamanan dan keselamatan yang pada akhirnya membawa ripple effect pada lainnya termasuk industri pariwisata.

Transportasi udara adalah komponen utama bagi pariwisata karena dengan itu para wisatawan tiba dan kembali ke destinasi wisata di segala penjuru dunia.

Lonjakan permintaan kursi pesawat menandakan bahwa wisata adalah kebutuhan yang harus terpenuhi oleh wisatawan yang tidak melihat keadaan ekonomi, disisi lain transportasi udara sedang dihadapkan oleh ripple effect dari stabilitas politik dunia.

Oleh karena itu pula stabilitas politik merupakan komponen yang juga penting bagi industri pariwisata dan aviasi.

Namun demikan keadaan ini bahkan bisa lebih buruk dan lama dibeberapa kawasan di dunia yang mana harga tiket pesawat bisa dipengaruhi karena adanya monopoli sehingga penyesuaian harga  tiket pesawat tidak hanya dipengaruhi oleh keadaan ekonomi dan stabilitas politik saja.

Salam aviasi.

Referensi:

Satu Dua

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun