Menurut website Aerotime Hub, ini karena Saudia berfokus pada perjalanan religius yang mengangkut jemaah Haji dari berbagai belahan dunia sedangkan maskapai baru akan lebih berfokus pada angkutan udara untuk membawa wisatawan ke Arab Saudi baik yang transit maupun yang berkunjung.
Pemerintah Saudi bertekad untuk membuat maskapai baru mereka ini menyaingi dan bahkan dapat menyalip tiga maskapai terbesar di Timur Tengah yaitu Qatar Airways, Emirates dan Etihad Airways.
Inilah sebabnya pemerintah Saudi tak segan segan mengeluarkan dana sebesar USS 30 milyar untuk menyiapkan maskapai baru mereka ini.
Ada satu hal yang menarik dari langkah pemerintah Saudi ini yaitu mempromosikan pariwisata nya melalui maskapai flag carrier mereka.
Kita mungkin sudah sering mendengar isitilah yang menyebutkan maskapai flag carrier memang memainkan peranan penting dalam pengembangan pariwisata, akan tetapi apa yang dilakukan oleh Saudi sangat berbeda dengan lainnya.
Pertama, mereka menyiapkan kota Riyadh sebagai basis maskapai yang berarti menjadikan Riyadh sebagai kota tujuan kedua bagi penerbangan internasional, langkah ini serupa dengan langkah dari UAE dengan kota Abu Dhabi dan Dubai nya.
Oleh sebabnya Arab Saudi pastinya juga akan melakukan hal yang sama dengan UAE dengan kota Dubai serta bandaranya, kota Riyadh dan bandaranya akan mengalami peningkatan dan perubahan.
Bandara King Khalid di Riyadh (RUH/OERK) mungkin akan ditingkatkan lagi baik luas dan kapasitas nya agar bisa memainkan perannya seperti bandara Dubai (DXB/OMDB) mengingat trafik diantara kedua bandara ini masih terpaut jauh.
Pada tahun 2018 bandara King Khalid melayani penumpang sebanyak 8 juta lebih penumpang sedangkan bandara Dubai melayani 89 juta penumpang.
Kedua, maskapai Saudi dan.RIA dapat terlihat serupa dengan Etihad dan Emirates Airlines nya UAE dan akan sangat menarik bagaimana Arab Saudi akan menyiapkan armadanya.
Pesawat jumbo dan super jumbo tidak lagi diproduksi sehingga pada rute internasional tidak ada opsi lain bagi Arab Saudi selain dari pesawat berbadan lebar seperti Boeing B 777, B787 dan Airbus A 330 serta A 350 dengan kapasitas angkut yang tidak sebesar pesawat super jumbo seperti yang dimiliki oleh Emirates dan Qatar Airways.