Mohon tunggu...
Widiyatmoko
Widiyatmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Penggemar pesawat berbagai jenis dan pengoperasiannya serta perkembangannya melalui membaca. Airport of Birth : HLP Current Airport : DPS

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Bandara Yasser Arafat dengan Kode Bandaranya

28 September 2022   02:48 Diperbarui: 28 September 2022   02:53 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Walau statusnya belum diakui oleh semua anggota PBB namun Palestina sempat memiliki bandara internasional bernama bandara Yasser Arafat (sebelumnya Gaza Airport) yang berlokasi di Jalur Gaza.

Bandara ini resmi dioperasikan pada tanggal 24 November 1998 dimana Pemimpin PLO saat itu Yasser Arafat dan Presiden Amerika Bill Clinton menghadiri peresmian bandara tersebut yang menjadi penegasan status Palestina sebagai negara.

Selain karena personel dari Israel dilarang mengecek passport dan proses check in juga karena bandara Yasser Arafat menyandang status sebagai bandara internasional dari negara Palestina dengan mendapat kode bandara dari IATA dan ICAO seperti pada negara negara di dunia.

Bandara dengan luas sekitar 235 hektar ini berlokasi di sebelah selatan Jalur Gaza dan lebih mendekat ke perbatasan dengan Mesir, selain itu bandara ini memilik satu landasan pacu sepanjang 3076 meter yang cukup untuk melayani pesawat berbadan lebar, selain itu terdapat terminal penumpang yang dapat melayani pergerakan 700,000 penumpang per tahunnya serta terminal kargo.

Pembangunan Bandara milik dan dikelola oleh Palestinian Authority ini didanai oleh 5 negara yaitu Arab Saudi, Spanyol, Jerman, Mesir dan Jepang, dan mulai beroperasi secara penuh pada tanggal 5 Desember 1998 dengan penerbangan pertamanya yaitu pesawat Fokker 50 milik dari Palestinian Airlines menuju Amman, Jordania.

Dan ditahun berikutnya yaitu tahun 1999 bandara ini telah melayani sebanyak 90,000 penumpang dan 100,00 ton kargo serta penambahan maskapai yang membukai rute ke bandara ini pada pertengahan tahun 2000 yaitu maskapai Egypt Air (MS/MSR)dan Royal Air Maroc (AT/RAM).

Namun ini tidak berlangsung lama, pada tanggal 4 Desember 2001 pihak Israel mengebom menara pengawas bandara dan dilanjutkan dengan pengerusakan pada landasan pacu pada tanggal 10 Januari 2002 yang mengakibatkan bandara tidak dapat dioperasikan.

Banyak pihak yang mengutuk Israel atas serangan terhadap bandara ini salah satunya adalah Badan Aviasi Sipil Dunia (ICAO) yang meminta pertanggungjawaban Israel atas pengerusakan bandara sipil yang seharusnya terbebas dari segala tindakan yang dapat membahayakan penerbangan sipil.

iCAO mengatakan bahwa tindakan Israel ini tidak sesuai dengan Konvensi Sabotase (Sabotage Convention) yang ditandatangani oleh 188 negara di Monteal Kanada pada tanggal 23 September 1971 dan mulai berlaku pada tanggal 21 Januari 1973.

Pada poin 4 dari 7 poin pada Sabotage Convention menyatakan jenis tindakan pengerusakan ini yaitu "Destroying or damaging air navigation facilities or interfering with their operation if it is likely to endanger the safety of aircraft;'

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun