Mohon tunggu...
Widiyatmoko
Widiyatmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Penggemar pesawat berbagai jenis dan pengoperasiannya serta perkembangannya melalui membaca. Airport of Birth : HLP Current Airport : DPS

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Mengapa Tidak Kembangkan Desa Wisata di Daerah Terpencil?

11 September 2022   11:50 Diperbarui: 11 September 2022   17:29 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Desa Wisata (foto: dok Kemenparekraf RI via Kompas.com)

2. Peran Pemerintah tidak hanya sebatas pada penyediaan akses bagi masyarakat di daerah terpencil tapi juga menggali potensi yang tersimpan. Dan akan lebih baik lagi jika membidik volunteer tourists yang berminat melakukan pertukaran ilmu mereka dengan pengalaman tinggal selama kunjungannya serta keterlibatannya dalam kehidupan masyarakat lokal.

3,.Usahakan membawa investor yang ingin berinvestasi pada sumber daya manusia  sehingga ada peningkatan keahlian masyarakat sekitar dalam mengelola potensi daerahnya khususnya mengembangkan desa wisata.

4. Mengubah sesuatu yang sudah terpatri dalam cara berpikir memang sulit namun kita harus kembali kepada pesan konstitusi kita untuk memeratakan pembangunan di seluruh daerah di Indonesia dalam segala bidang, penggunaan bahasa daerah ataupun bahasa Indonesia dengan penyampaian yang sederhana dan tidak membingungkan akan lebih memudahkan untuk mencairkan pondasi yang terbuat dari batu sekalipun.

Mengapa harus desa wisata di daerah terpencil ?

Latarbelakang dari kunjungan wisata kita ke sebuah daerah adalah untuk mengetahui apa yang ada di tempat lain, dan bila kita konsisten pada lataebelakang itu tanpa dibumbui dengan harapan harapan untuk melihat dan merasakan apa yang ada di tempat lain, maka dengan sendirinya harapan harapan itu tercipta.

Jika kita lebih mengutamakan harapan dan mengaburkan latarbelakang dasarnya maka akan ada kecewa bila tidak bisa mewujudkan harapan tersebut.

Sebuah destinasi dengan bangunan kuno merupakan warna kehidupan manusia di masa lalu, akan tetapi begitu pula destinasi dengan fasilitas hotel mewah yang juga salah satu warna kehidupan masa kini.

Sehingga bukan pada apa yang ada di destinasi melainkan keinginan tahuan kita pada tempat lain, curiousity does not kill tourism nor its tourists rasa penasaran tidak mematikan pariwisata dan juga wisatawannya.

Desa wisata di daerah terpencil adalah juga salah satu warna kehidupan manusia masa kini dengan segala hal yang tak terpikirkan oleh kita sebelumnya, misalnya kemungkinan beberapa dari kita atau putera puteri kita ada yang belum pernah sekalipun melihat wujud sumur secara nyata dan menimba air dari sumur.

Kita mungkin akan terlepas dari sentuhan teknologi, tidak mendengar dering telepon atapun suara notifikasi dari apps chatting an, ataupun melihat berita di televisi ataupun menonton drakor favorit kita, dapatkah kita fokus pada apa yang ada dihadapan kita dengan tidak adanya itu semua ?

Kontribusi kita dalam memberi dukungan kepada pemerintah untuk memeratakan pembangunan nasional dapat kita lakukan dengan kunjungan wisata kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun