Mohon tunggu...
Tegar Herlambang
Tegar Herlambang Mohon Tunggu... Penulis - Research | Education Observer | Public Health | Legal Observer

Hidup untuk kebaikan serta kebermanfaatan sebagai wujud refleksi penerimaan dan rasa syukur dari sesuatu yang telah kita butuhkan bukan sekedar yang kita inginkan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perlu Kalian Ketahui! Pola Pewarisan Budaya pada Masyarakat Desa dan Kota

27 Januari 2020   09:26 Diperbarui: 27 Januari 2020   10:26 2600
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.google.com/amp/s/novalsossh.wordpress.com/2012/11/06/bhinnekanya-kulit-budaya-indonesia/amp/

Proses pewarisan kebudayaan berlangsung sejak individu masih anak-anak dan terus berlanjut hingga akhir hayatnya. Dengan demikian, proses tersebut berlangsung secara terus-menerus karena kebudayaan selalu berubah hingga individu akan terus belajar untuk menyesuaikan diri dengan perubahan kebudayaan tersebut.Di dalam proses tersebut individu yang lebih tua akan selalau mewariskan kebudayaan kepada generasi yang lebih muda. Sebaliknya, generasi yang lebih muda akan selalu menyeleksi kebudayaan mana yang dianggap cocok untuk dirinya. Dalam proses seleksi tersebut akan timbul sebuah pola penerimaan dan penyimpangan atau deviasi dalam perilaku individu.

Bagaimana pola pewarisan budaya pada masyarakat desa?
Dalam masyarakat tradisional dimana pola pengasuhan anak masih dibebankan kepada kedua orang tua, proses pewarisan kebudayaan secara langsung akan dilakukan oleh orang tuanya.

Pada masyarakat berbasis pertanian, seorang ibu bekerja diladang yang sambil menggendong anaknya, sedangkan anak-anaknya yang lebih besar membantunya sambil bermain di ladang. Apabila sang ibu tidak mampu mengasuh anaknya, maka pengasuh anak tersebut dilakukan oleh kerabatnya. Di dalam masyarakat pertanian, pewarisan kebudayaan dalam pengertian pembelajaran tingkah laku tetap dilakukan di dalam lingkungan keluarga.

Pola pengasuhan tersebut memberi kesempatan kepada anak yang lebih dewasa untuk ikut mengasuh adik-adiknya ketika orang tua mereka tidak bisa memenuhi tugas tersebut.

Karena sistem sosial masyarakat tradisional masih mematuhi norma dan adat istiadat, maka proses pewarisan kebudayaan dilakukan dengan mengajari anak-anak sedini mungkin untuk ambil bagian dalam aktivitas pertanian secara tidak langsung.

Bagaimana pola pewarisan budaya pada masyarakat kota?
Pola pewarisan kebudayaan di perkotaan berbeda dengan pewarisan kebudayaan di pedesaan, karena sistem sosial masyarakat kota berbeda dengan sistem sosial masyarakat pedesaan.

Pola pewarisan kebudayaan masyarakat di perkotaan tidak dilakukan oleh anggota keluarga atau kerabat dekat, akan tetapi dilakukan oleh pembantu rumah tangga. Dalam pola pengasuhan tersebut, pewarisan kebudayaan tidak dilakukan oleh orang tua, melainkan oleh orang lain yang tidak memiliki relasi kekerabatan dengan anak.

Interaksi anak dengan orang tua sangat terbatas, sehingga pewarisan kebudayaan dilakukan secara minimal. Oleh karena itu, pembantu atau baby sitter akan mengajari kebiasaan seperti cara makan dan berjalan pada anak. Pembentukan sikap dan perilaku tersebut akan berpengaruh terhadap pola perilaku anak yang lebih ditentukan oleh proses pewarisan kebudayaan yang dilakukan oleh pembantu rumah tangga.

Media massa seperti radio, televisi, koran, majalah, dan internet dalam masyarakat perkotaan merupakan sarana yang paling efektif dalan proses pewarisan budaya. Media massa merupakan media sosialisasi yang paling efektif mengubah perilaku masyarakat.

Selain itu, pewarisan nilai-nilai budaya juga lebih efektif dilakukan melalui media massa, karrna pesan yang ditayangkan media massa dapat mengarahkan perilaku positif dalam masyarakat. (Koko Egar)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun