Mohon tunggu...
Ko In
Ko In Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berikan senyum pada dunia

Mendengar dan bersama cari solusi.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Saat di Titik Nol Yogya, Aku...

8 Januari 2022   11:40 Diperbarui: 8 Januari 2022   11:44 628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lampu kota dan gaok (foto:koin)

Saat suara sirine dari Gaok dan mobil polisi bersaut-sautan, di kawasan Titik Nol Yogya. Kendaraan dan orang-orang yang tadinya sibuk bertransaksi menghentikan aktivitasnya. Demikian pula pengemudi becak, bentor dan delman yang duduk santai menunggu penumpang. Tanpa diminta merubah sikap duduknya atau berdiri, barang sejenak. 

Bagi sebagian orang, barangkali momen itu tidak terlalu istimewa karena berulang tiap tahunnya. Namun bagi saya, momen yang terjadi di tahun 2021 terasa indah. Bukan dari suara Gaoknya tapi bagaimana cara orang  menghargai mereka yang sudah gugur, dalam peristiwa merebut dan mempertahankan kemerdekaan. 

Sebagaimana dua lelaki yang nyaris lepas dari perhatian. Manakala bunyi sirine Gaok dan dari mobil polisi memekakkan telinga bagi yang ada  di sekitar Titik Nol Yogya. Tak terasa bulu tipis di tangan dan tengkuk berdiri. Merinding, istilah dalam bahasa Jawa. 

Momen yang berlangsung setahun sekali, di tanggal 17 Agustus sekitar pukul 10:15 di tahun 2021, menjadi begitu istimewa. Seolah aku menerima jawaban dari sesuatu yang selama ini kuinginkan dan kurindukan.

Saat merekam suasana detik-detik proklamasi dengan handphone, butiran air mata nyaris jatuh. Ingat Kakek yang belum pernah menyapa, apalagi memelukku. Aku kenali dirinya lewat foto yang sudah berwarna kuning, tertempel di dinding rumah Nenek dalam sebuah bingkai.

Berkali-kali aku kedipkan mata supaya tidak ada yang mengetahui saat itu menjadi sesuatu yang sangat berkesan. Bahkan saat menuliskan peristiwa itu kembali, di awal tahun 2022, untuk salah satu event KJOG tentang Momen Indah 2021.

Peristiwa itu terjadi tanggal 17 Agustus. Tapi mengapa tahun 2021 terasa begitu indah ? Diawali dengan merinding. Berlanjut sering berkedip, agar air tidak jatuh dari mata. Supaya tidak ada yang tahu, hati terasa rapuh saat itu.

Gaok di kawasan Titik Nol Yogya (foto:koin)
Gaok di kawasan Titik Nol Yogya (foto:koin)

Mendengar bunyi sirine mobil polisi, ambulan atau pemadam kebakaran di jalan memang mengejutkan. Seperti bukan pertanda baik, jauh dari kata indah. Apalagi saat virus Covid-19 menunjukkan terornya, yang membuat negeri ini masuk dalam 10 besar negara dengan angka kematian tertinggi akibat Covid.

Namun suara sirine Gaok dan mobil polisi waktu itu menjadi  sedikit beda dan istimewa. Seolah mengabarkan semangat tidak menyerah dengan pandemi Covid-19. Ingat protokol kesehatan. Termasuk batasan atau larangan untuk berkumpul atau berkerumun. 

Sedih mengingat hal itu. Tetapi peringatan 17 Agustus 2021 di Titik Nol Yogyakarta, walau cukup mendengar suara sirine dari Gaok dan dari mobil polisi menjadi begitu indah. Menjadi pelepas dahaga tersendiri bagi mereka yang lama tidak melihat upacara di Istana Gedung Agung Yogya. Gara-gara pandemi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun