Mohon tunggu...
Ko In
Ko In Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berikan senyum pada dunia

Mendengar dan bersama cari solusi.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ketika Seorang Ibu Resah dengan Vape yang Mirip Ballpoint

11 November 2019   00:48 Diperbarui: 11 November 2019   00:48 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Padahal itu salah," tegasnya. Amaliya menambahkan berdasarkan hasil penelitian komponen yang memicu penyakit paru-paru, kanker dan jantung diakibatkan oleh hasil pembakaran tembakau lewat merokok yang dikenal dengan TAR.

img-20191111-000700-726-5dc84520097f361aed604352.jpg
img-20191111-000700-726-5dc84520097f361aed604352.jpg
Dalam kesempatan yang sama Dr. Ardini Raksanagara dari Unpad menegaskan jika publik atau masyarakat selama ini masih berpendapat jika nikotin dan TAR sama berbahayanya bagi kesehatan karena memberikan efek adiktif dan psikoaktif.

Namun Ardini dengan tegas mengatakan penyebab utama penyakit berbahaya terkait rokok justru terletak pada TAR yang mengandung berbagai senyawa karsinogenik yang memicu terjadinya sakit kanker.

Maka keberadaan rokok elektrik menjadi salah satu cara yang saat ini dinilai lebih efektif dalam upaya menghindari ketergantungan terhadap nikotin dan terlebih menghindari munculnya TAR akibat proses pembakaran tembakau. 

Sebab vape atau rokok elektrik berisi cairan yang terbuat dari ekstrak tembakau kemudian dicampur dengan beberapa bahan termasuk perasa, pewarna dan bahan kimia lainnya.

(sumber:kompas.com/AFP)
(sumber:kompas.com/AFP)
Dalam uji ilmiah yang dilakukan di beberapa negara maju pada perokok yang menggantikan rokok tembakau bakar ke rokok elektrik. Menunjukkan kadar nikotin dalam darah penghisap vape mengalami penurunan yang cukup besar. Disamping itu rokok elektrik tidak memicu munculnya TAR.

Mifta salah seorang perokok elektrik yang saya temui disela acara workshop tersebut mengakui badannya terasa lebih sehat dibandingkan saat masih merokok dengan rokok tembakau bakar. Entah itu jenis rokok kretek atau filter. Cara bernafasnya pun terasa lebih lapang. Bahkan secara keseluruhan biaya untuk membeli rokok elektrik lebih murah 20 sampai 30 persen jika dibandingkan dengan rokok tembakau.

Indonesia perokok aktif terbesar (sumber:dok pribadi)
Indonesia perokok aktif terbesar (sumber:dok pribadi)
"Memang pada awalnya lebih mahal untuk membeli alatnya. Tetapi setelah dihitung-hitung ternyata jatuhnya lebih murah," jelas Mifta yang telah menyelesaikan studi akuntansi dari sebuah perguruan tinggi terkemuka.

Maka sangat memperhatikan manakala jumlah perokok di negara maju semakin menurun tetapi jumlah perokok di Indonesia malah semakin meningkat.

Dari obrolan, kami sempat berandai-andai apakah mungkin sosialisasi atau edukasi kepada perokok tembakau yang belum maksimal. Atau karena perokok menilai alat rokok elektrik mahal. Padahal menurut pengalaman Mifta rokok elektrik jatuhnya harga lebih murah dan lebih sehat dibandingkan rokok bakar tembakau.

Apakah pengalaman tersebut yang mendorongnya bergabung dalam KABAR (Koalisi Indonesia Bebas TAR). Koalisi berisi orang-orang dari berbagai macam profesi yang memiliki kepedulian akan kesehatan. Sebagian dari mereka adalah orang-orang yang berprofesi di bidang medis seperti dokter, apoteker, tenaga kesehatan lain dan tidak sedikit yang berprofesi sebagai lawyer atau pengacara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun