Mohon tunggu...
Ko In
Ko In Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berikan senyum pada dunia

Mendengar dan bersama cari solusi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Yogyakarta, Kota Siaga Bencana?

9 Agustus 2019   20:24 Diperbarui: 9 Agustus 2019   20:39 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mencari ilmu di Jogja (foto:ko in)

Tetapi yang terjadi kursi itu malah terjatuh karena kehilangan beban berat badan saya sebagai penyangga saat teman menaruh kakinya di kursi sambil rebahan di lantai. "Glodakkk.....," keras bunyinya. Membuat kami kaget tetapi setelah sadar, kami tertawa semua.

(foto: kumparan)
(foto: kumparan)
Hal-hal lucu dan menggelikkan tidak lepas dari kepanikan saat menghadapi suasana genting dan menakutkan, seperti saat tidur lelap tiba-tiba terjadi gempa. Saya terbiasa tidur di lantai beralaskan kasur busa di kos. Sehingga jika terjadi goyangan tanah sedikit saja mudah terasa. Seperti saat kendaraan berat lewat.

Suatu hari beberapa tetangga kamar kos main ke kamar dan ngobrol atau main game sampai larut. Tanpa terasa kami semua merasa capek dan tertidur. Tiba-tiba saya merasakan goyangan yang membuat terbangun disertai bunyi kaca jendela seperti di ketuk-ketuk orang beberapa kali. 

Spontan saya teriak "Gempa, gempa, gempa.....", sambil membangunkan tamu-tamu di kamar kos saya. Satu tetangga kamar kos sudah bangun dan langsung lari keluar kos - kosan. Tapi masih ada satu tamu kos saya yang belum bangun. 

Sementara goyangan tanah semakin keras dan menimbulkan bunyi berderik di atas kamar. Saya paksa dia untuk bangun sambil berteriak gempa, gempa, gempa dan menarik kedua tangannya.

(foto:Tirto)
(foto:Tirto)
Beruntung gempa berhenti dan saya lepaskan kedua tangan saya yang memegang tangannya. Begitu susahnya dia dibangunin saat gempa terjadi pikir saya, sambil berjalan ke luar dari kamar kos. Guna mengantisipasi siapa tahu terjadi gempa susulan. 

Biasanya sambil menunggu suasana aman. Muncul cerita-cerita ketakutan, kecemasan dan tidak sedikit hal-hal lucu, sekaligus menjengkelkan sebagaimana yang saya alami saat gempa baru saja terjadi.  Saya bercerita ke sesama penghuni kos-kosan bagaimana saya gemas dengan tetangga kamar kos yang satu itu, yang sulit dibangunkan saat terjadi gempa. Sehingga saya harus menyeretnya dengan menarik kedua tangannya agar bangun dan keluar kamar.

Tapi sungguh mengejutkan, dia menjawab dengan enteng seperti merasa tidak bersalah, "Gimana mau lari, tangan dan kakiku di tarik bareng,". Mendengar jawaban itu, meledaklah tawa di suatu malam yang memberi pelajaran tentang penting artinya untuk selalu siaga bencana.

(foto:blogtiket)
(foto:blogtiket)
Tidak panik, saat terjadi gempa itulah pelajaran berharga, yang saya dapat selama tinggal di Yogya manakala terjadi bencana. Yogya seperti kampus, yang memberi pelajaran bagaimana harus bersikap dan bertindak manakala terjadi bencana.

Tidak ada salahnya masa-masa penerimaan mahasiswa baru, kegiatan ospeknya diisi dengan simulasi mitigasi bencana alam. Mahasiswa senior yang aktif di himpunan mahasiswa pencinta alam dapat menjadi mentor untuk mahasiswa yunior.

Jika kegiatan mahasiswa pencinta alam beku di tingkat fakultas atau universitas, kampus dengan usulan mahasiswa dapat minta pihak rektorat atau dekanat mengundang Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk memberikan pelatihan atau simulasi siaga bencana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun