Mohon tunggu...
Ko In
Ko In Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berikan senyum pada dunia

Mendengar dan bersama cari solusi.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

5 Capaian dan 5 Tantangan Infrastruktur Pertanian

22 Mei 2019   23:30 Diperbarui: 22 Mei 2019   23:43 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bertani itu kegiatan dan aktivitas yang berhadapan dengan perubahan. Tidak ada yang tetap. Selalu terlibat dalam proses hidup, dengan menjaga, merawat agar tumbuh atau berkembang. Hingga berbuah dan ikut melihat atau andil pada  kematian pada tanaman atau pohon. 

Berinteraksi dengan sesuatu yamg hidup seperti tanaman. Baik padi, jagung, kedelai, cabai. Bukan perkara mudah, adakalanya dapat diprediksi dengan tepat pertumbuhannya namun tidak jarang salah perhitungan. Itulah seni hidup, membuat orang belajar untuk mengelola, mengorganisasi, memprediksi dan mengantisipasi terkait dengan perilaku hidup tanaman.

Keberhasilan menurunkan inflasi pangan  dan menaikkan ekspor pertanian, merupakan capain yang perlu mendapat acungan jempol, untuk kantor Kementeran Pertanian (Kementan) bersama koleganya. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), BUMN, Bulog, Kementerian Keuangan, Kementerian Perdagangan dan Pemerintah Daerah.

Air di saluran irigasi (foto:Ko In)
Air di saluran irigasi (foto:Ko In)
Mendahulukan masalah kelancaran dan ketersediaan air bagi kebutuhan pertanian merupakan langkah jitu dalam mendongkrak naiknya hasil pertanian. 

Dalam catatan Badan Pusat Statistik (BPS) inflasi pangan bulan Januari tahun 2019 sebesar 0,32 persen atau jauh lebih rendah dibandingkan periode yang sama di tahun 2018 yaitu 0,62 persen dan jauh lebih rendah lagi jika dibandingkan tahun 2017 yaitu 0,97 persen. 

Air merupakan kebutuhan utama setiap mahluk hidup. Naif jika tidak memperhatikan penting dan perlunya ketersediaan air bagi mahluk hidup termasuk tumbuhan dan tanaman. Apalagi sekitar 70 persen permukaan bumi ini ditutupi oleh air dan sekitar 55 persen  berat tubuh kita ini juga terdiri dari air.  

Sawah kering (foto:ko in)
Sawah kering (foto:ko in)
Sangat tidak adil jika setiap hari kita mengonsumsi hasil pertanian dan perkebunan seperti beras, ketela, jagung, kentang dan aneka sayuran serta buah-buahan. Namun tidak memperhatikan kepentingan tumbuhan atau tanaman yang selalu butuh air. 

Negeri ini, negeri tropis. Hujan dan kemarau bagai saudara kembar yang silih berganti mengunjungi rumah ibu pertiwi. Pemerintah berusaha mengatasi dampak kedatangan musim kemarau, yang mengganggu usaha petani. Membuat kering sungai dan beberapa sumber air. Membuat tanaman pertanian mati karena tidak mendapat suplai air yang cukup.

Padi menguning di belakang rumah petani (foto: ko in)
Padi menguning di belakang rumah petani (foto: ko in)
Perbaikan infrastruktur pertanian yang komperehensif

Mengatasi kekeringan adalah masalah utama dalam menjaga kelangsungan hidup usaha pertanian. Oleh karena itu perlu infrastruktur pertanian yang lengkap dan komperehensif. Untuk  memenuhi kebutuhan usaha petani secara luas dan dari hulu sampai hilir. 

Pertama, menambah ketersediaan lahan pertanian, mengingat luas sawah pertanian semakin menyusut oleh karena alih fungsi lahan. Sehingga pemerintah bekerja keras untuk membuka lahan sawah baru dan mengaktifkan lahan-lahan yang tidak produktif. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun