Memasak itu bukan sekedar  kemampuan mengolah atau mencampurkan aneka bahan masakan dengan takaran yang pas. Ada sentuhan khusus dalam mengolah setiap masakan hingga mampu mengeluarkan aroma sedap saat direbus, dibakar, dipanggang, digoreng, ditumis  atau dikukus.
Memperoleh makanan enak bukan perkara mudah. Kegagalan, kawan dekat juru masak sebelum menemukan sajian makanan yang enak dan memuaskan rasa lapar. Perlu ketekunan, kesabaran dan berani mencoba serta kerja keras.
Galaunya Nisa
Tetapi bagi yang tidak dapat memasak, khususnya perempuan. Menjadi kegalauan tersendiri. Sebagiamana Nisa Lutfiana mengungkapkan lewat tulisan  Perempuan yang Memasak.
Mengapa perempuan yang tidak suka meramu berbagai bumbu dan bahan pangan. Dianggap tidak wajar dan menyalahi kodrat? Tulis Nisa di awal Februari 2017.
Padahal laki-laki dan perempuan memiliki kebutuhan yang sama. Makan. Mengapa mesti perempuan yang memasak? Tanya Kompasianer muda yang kuliah di sebuah perguruan tinggi.
Nisa menambahkan, label itu membebani perempuan khususnya saat memasuki usia pranikah. Ada tuntutan harus bisa memasak. Tidak jelas siapa yang menuntut tetapi pertanyaan itu kerap diajukan ke perempuan, "Sudah bisa masak belum?". Â
Basa - Basi ala Bozz Madyang
Memasak tidak enak bukan hanya dialami perempuan yang belum berpengalaman. Tetapi juga  laki-laki yang berprofesi sebagai juru masak. Bozz Madyang, menyebut diri sebagai food blogger dan food photograper. Juga admin Komunitas Penggila Kuliner (KPK) Kompasiana, bercerita tentang pengalaman cip-icip masakan.