Mohon tunggu...
Ko In
Ko In Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berikan senyum pada dunia

Mendengar dan bersama cari solusi.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pengendali Elemen Tanah, Logam, Kaca, Kawat dan Kayu

31 Oktober 2017   21:30 Diperbarui: 31 Oktober 2017   22:32 1136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kepala kambing dari kawat (Foto: Ko In)

Kreativitas seorang seniman tidak terbatas ruang dan waktu. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk menghasilkan sesuatu dengan indah. Warna-warni yang merepresentasikan kehidupan. Perlu keberimbangan antara akal, rasa serta budi. Mengendalikan elemen tanah, logam, kaca, kawat dan kayu adalah kepiawaian mereka.

Lima orang seniman muda Yogyakarta sedang terlibat dalam sebuah proses karya seni. Yang menuntut mereka untuk selesai sebelum tanggal 18 November 2017. Karena pada tanggal itu karya mereka dengan ciri khas elemen yang dikuasai harus di pamerkan di beberapa tempat. Untuk memperindah tampilan  Gaia Cosmo Hotel Yogya.

Dery Pratama dengan karya yang berbentuk seperti  bantal tempat duduk. Dengan bahan atau elemen utama  logam atau tembaga. Karyanya akan menempati teras restoran hotela Gaia Cosmo.  Sekitar  300 buah elemen utama logam atau tembaga akan disusun menjadi karya yang tersusun apik dan artistik.

Elemen logam (Foto: Brosur dan Ko In)
Elemen logam (Foto: Brosur dan Ko In)
Sementara Apri Susanto, sang pengendali tanah. Cukup lama menekuni seni keramik berbahan dasar tanah. Menjadikan  dinding hotel  Gaia Cosmo di area kolam renang lebih berkesan dengan sekitar 600 karya keramiknya.

Disusun sedemikian rupa ditambah dengan pencahayaan yang memberikan nuansa keteduhan. Harapan Apri karyanya bertahan sampai dua tahun ada di Gaia Cosmo hotel.

p-3-jpg-59f87db6c226f94dbe44fec4.jpg
p-3-jpg-59f87db6c226f94dbe44fec4.jpg
Apri ngobrol dengan peminat karyanya (Foto: Ko In dan brosur)
Apri ngobrol dengan peminat karyanya (Foto: Ko In dan brosur)
Sedangkan Ludira Yudha menggunakan materi kawat untuk mengekspresikan riak-riak kreativitasnya dalam bentuk bulatan-bulatan yang memberikan arti adanya unity serta kesadaran akan asal usul.  Seperti ingin memberi makna keramahan  hotel Gaia Cosmo kepada tamu-tamu saat menjejakkan kakinya di loby hotel.

Karya Ludira nampak sederhana namun berat dalam arti sesungguhnya. Kawat yang sudah dibentuk menjadi benda dengan karya yang memiliki nilai estetika. Jika direntangkan dapat mencapai sekitar 700 kilometer. Kira-kira jarak antara Yogya dan Solo panjangnya .

Kepala kambing salah satu contoh pengendali elemen kawat. Menegaskan  kekuatan bukan hanya nampak dari kepala kambing namun ada gambaran kebijakan dari seekor kambing tua. Sepertinya Ludira ingin menyampaikan pesan semakin tua semakin arif dan menggunakan kekuatannya pada saat yang tepat.

Foto brosur pameran
Foto brosur pameran
Tidak jauh dari loby, dekat dengan restoran. Dedy Shofianto "penguasa" elemen kayu akan meletakkan karyanya dengan sedemikian rupa sehingga memberi kesan kayu yang bisa terbang. Elemen kayu adalah kesenangan Dedy bermain-main dengan daya kreativitasnya.

Ada lima sampai tujuh sayap angsa yang akan menghiasi langit-langit dekat restoran. Jumlah mungkin akan disesuaikan dengan kondisi ruangan, supaya tidak mengganggu atau menghalangi aktivitas tamu hotel.

Sayap angsa (Foto: Ko In)
Sayap angsa (Foto: Ko In)
Sedangkan Ivan Bestari memakai kaca dari botol bekas yang di daur ulang menjadi sebuah seni kontemporer. Seolah menegaskan diri sebagai penguasa elemen kaca yang digeluti sekitar lima tahun lalu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun