Mohon tunggu...
Ko In
Ko In Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berikan senyum pada dunia

Mendengar dan bersama cari solusi.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Bermain Itu Mengasah Kedewasaan (Catatan Gembira di Malioboro)

19 Juli 2017   11:06 Diperbarui: 20 Juli 2017   05:32 715
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lampu antik khas Jogja (Foto: Ko In)

Biasa, ada tawa dan tangis (Foto: Ko In)
Biasa, ada tawa dan tangis (Foto: Ko In)
Itu biasa. Umumnya tidak lama kemudian  akan bergabung kembali dalam permainan. Bermain adalah sarana sekaligus proses pembelajaran bagi anak-anak. Belajar dawasa secara psikologis dan sosial.

Yang penting adalah bagaimana lewat permainan anak-anak mampu memahami konsep memaafkan dengan melupakan kesalahan atau kegagalan saat melakukan permainan.  

Parade Bocah Dolanan, mestinya menjadi sarana pembelajaran bagi siapa saja yang mengaku dirinya dewasa. Belajar bagaimana memaafkan orang yang telah melakukan kesalahan. Karena permainan esensinya sarana  mendewasakan diri.

Dengan menghormati aturan permainan. Memberi apresiasi pada yang menang dan  menghargai yang kalah.

Namun tidak sedikit orang dewasa yang lupa pada aturan main. Terbuai dalam kesewenangan  saat memperoleh kemenangan.  Saat menempati posisi puncak status sosial. Dan tidak sedikit yang mudah ngambek atau marah manakala kalah dalam permainan hidup.

Karena sebagian dari mereka lupa bagaimana caranya menjalani hidup dengan bersahaja. Apa adanya. Gembira dan selalu ceria dengan hal-hal yang sederhana. Seperti anak-anak yang gembira bermain diantara gelembung-gelembung sabun yang berterbangan kesana kemari. Entah menari atau  berusaha menangkap gelembung-gelembung sabun itu.

Gembira menangkap gelembung sabun (Foto: Ko In)
Gembira menangkap gelembung sabun (Foto: Ko In)
Tidak ada salahnya mari bermain untuk mengasah kedewasaan psikologis, sosial dan berpikir. Karena hidup itu tidak ubahnya seperti menangkap gelembung sabun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun