Mohon tunggu...
Khairunnisa Ir
Khairunnisa Ir Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UNS

Mimpi adalah kunci

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Vaksin Harapan Menuju Indonesia Tanpa Covid-19

26 Oktober 2021   06:39 Diperbarui: 26 Oktober 2021   18:48 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : halodoc.com

Pada awal tahun 2020, dunia digemparkan dengan kemunculan virus baru yang tidak disangka dapat menyebar dengan cepat ke seluruh dunia. Virus baru ini  tergolong virus yang mematikan. Virus ini menyerang dan menginfeksi sistem pernapasan manusia. Virus ini pertama kali ditemukan di Wuhan pada tahun 2019 yang kemudian menyebar ke seluruh pelosok dunia. Virus ini sekarang dikenal dengan sebutan virus Covid-19.

Di Indonesia sendiri, Covid-19 pertama kali muncul pada bulan Maret 2020. Sampai saat ini, terdapat sekitar empat juta kasus orang terpapar Covid-19, dengan 141 ribu orang di antaranya meninggal dunia. Pemerintah sudah mengupayakan berbagai macam hal untuk mengurangi dan memutus persebaran virus Covid-19. Upaya-upaya yang sudah dilakukan pemerintah Indonesia diantaranya, yaitu memberlakukan PSBB atau Pembatasan Sosial Berskala Besar, sosialisasi new normal, memberlakukan PPKM atau Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat dan kegiatan vaksinasi Covid-19. Berbagai macam upaya yang dilakukan pemerintah ini, sedikit demi sedikit membuahkan hasil yang baik. Dilansir pada covid19.go.id, grafik angka terkonfirmasi positif Covid-19 saat ini sudah menunjukkan penurunan yang signifikan sejak Juli 2021.

Keberhasilan ini tentu terjadi karena pada akhirnya timbul kesadaran masyarakat untuk menaati kebijakan pemerintah terkait pengurangan penyebaran Covid-19. Salah satunya adalah kebijakan vaksinasi Covid-19. Dilansir dari covid19.go.id pada 25 Oktober 2021, sampai saat ini, total ada 113.424.379 orang yang sudah divaksin pada vaksinasi ke-1, 68.264.009 orang yang sudah divaksin pada vaksinasi ke-2, dan 1.107.424 orang yang sudah divaksin pada vaksinasi ke-3. Namun, angka ini belum mencapai target sasaran vaksinasi nasional, yaitu 208.265.720 .  

Pemerintah memulai program vaksinasi Covid-19 sejak awal tahun 2021, namun sangat disayangkan pada awal-awal program banyak masyarakat yang menolak untuk divaksin. Hal ini disebabkan karena banyaknya berita hoax tentang Covid-19, sehingga sebagian masyarakat menganggap bahwa Covid-19 itu tidak ada atau bahkan dianggap rekayasa. Beredarnya informasi hoax yang menyatakan bahwa vaksin dapat menyebabkan kematian juga menjadi faktor lain masyarakat menolak untuk divaksin. Padahal, belum ada bukti valid yang bisa menjelaskan bahwa vaksin bisa menyebabkan kematian.

Meskipun belum mencapai target, pelaksanaan vaksinasi sudah mengalami progres yang menggembirakan. Entah karena membaiknya kesadaran masyarakat sehingga mereka rela antri berlama-lama untuk divaksin atau karena kebijakan pemerintah yang menjadikan vaksinasi sebagai syarat untuk melakukan perjalanan dan memasuki fasilitas publik, setidaknya, sekarang banyak masyarakat sudah mau untuk divaksin. Wacana herd immunity atau kekebalan kelompok juga punya andil besar dalam kesuksesan pelaksanaan vaksinasi. Dengan herd immunity, maka diperlukan kekebalan tubuh untuk melawan virus Covid-19 dan hal itu saat ini hanya bisa dilakukan dengan vaksinasi Covid-19.

Dalam pengendalian penyebaran virus Covid-19, pemerintah harus tetap waspada dan tegas dengan kebijakan keluar masuk Indonesia. Pemeriksaan dan karantina masih tetap diperlukan sampai kondisi dunia benar-benar sudah aman dari virus Covid-19. Partisipasi seluruh elemen masyarakat dengan tetap menjaga protokol kesehatan dengan memakai masker, mencuci tangan dan jaga jarak juga sangat diperlukan. Pelaksanaan vaksin harus dipercepat dan sebisa mungkin vaksinasi ketiga atau yang dikenal dengan booster tidak hanya untuk tenaga kesehatan, tetapi untuk seluruh warga masyarakat. Kampanye pentingnya vaksinasi dan menjaga protokol kesehatan harus tetap dilakukan, kampanye ini penting untuk melawan penyebaran informasi yang menyesatkan atau informasi hoax tentang virus Covid-19. Hal ini harus juga dibarengi dengan pengawasan dan penindakan yang tegas terhadap penyebaran informasi menyesatkan dan informasi hoax tentang virus Covid-19. Menjadi sia-sia usaha pemerintah jika sebagian masyarakat masih terpengaruh oleh informasi yang tidak benar tentang virus Covid-19, karena perilaku mereka bisa menyebabkan virus Covid-19 tetap ada.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun