Mohon tunggu...
Keysha Nadaaulia
Keysha Nadaaulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - UNIVERSITAS MERCU BUANA - Dosen : Prof. Dr. Apollo, M.Si.Ak

UNIVERSITAS MERCU BUANA - Keysha Nadaaulia (43120010082) Dosen : Prof. Dr. Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

TB2_Etika dan Hukum Bisnis - Mempelajari Tentang Etika dan hukum

25 Mei 2022   13:58 Diperbarui: 25 Mei 2022   14:02 550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Pentingnya Etika dan Hukum

Etika adalah tentang prinsip, etika, dan praktik. Etika adalah bagian dari filosofi hidup yang baik, berbuat baik, dan menginginkan yang terbaik dalam hidup seseorang. Kebajikan dan kebaikan masuk ke dalam fitrah dan fitrah manusia.

Hukum adalah seperangkat aturan, perintah atau larangan yang harus ditaati atau ditaati oleh semua orang. Undang-undang tersebut memiliki sanksi tegas bagi mereka yang melanggar atau tidak mengikuti peraturan yang ada.

Etika yang bersifat universal dan dapat menentukan keberlangsungan peradaban manusia yang selalu relevan sepanjang zaman, etika juga memegang peranan yang sangat penting dalam kemajuan suatu bangsa dan menjadi kewajiban atau standar bagaimana masyarakat bersosialisasi.

Peran hukum sangat penting bagi manusia sebagai pemberi makna bagi kehidupan manusia itu sendiri. Peran hukum yang paling mendasar adalah menjamin keadilan dan kebenaran dalam tatanan sosial. Oleh karena itu, dalam ranah etika, hukum dihormati dan dibenarkan pembatasannya.

Etika dan hukum diperlukan agar masyarakat dapat menilai perbedaan antara perbuatan baik dan perbuatan buruk, termasuk mengetahui mana yang benar dan mana yang salah untuk dilakukan dan tetap mematuhi peraturan hukum yang telah disahkan, agar semuanya berjalan lancar dan tidak menimbulkan kekacauan antar sesama. yang lain. Dapat dipahami bahwa filsafat etika adalah suatu kajian untuk menemukan hakikat nilai baik dan buruk yang berkaitan dengan perbuatan dan perbuatan manusia yang dilakukan dengan penuh kesadaran pertimbangan pemikiran yang rasional.

Tujuan hukum adalah untuk membantu warganya berkembang, dan cara paling langsung untuk melakukannya adalah dengan mengembangkan kebajikan di dalam diri mereka.

Selama diskusi ini, orang Athena membuat perbedaan penting antara barang "ilahi" dan "manusia". Barang-barang ilahi adalah kebajikan sedangkan barang-barang manusia adalah hal-hal seperti kesehatan, kekuatan, kekayaan, dan keindahan. Kebaikan ilahi lebih tinggi daripada barang-barang manusia karena barang-barang manusia bergantung pada barang-barang ilahi, tetapi barang-barang ilahi tidak bergantung pada apa pun. Idenya adalah bahwa kebajikan selalu berkontribusi pada kemajuan manusia, tetapi hal-hal yang umumnya dianggap seperti itu, seperti kekayaan dan keindahan, tidak akan melakukannya kecuali jika seseorang memiliki kebajikan. Faktanya, hal-hal seperti kecantikan dan kekayaan di tangan orang yang korup akan memungkinkan dia untuk bertindak dengan cara yang mengarah pada kegagalan.

Perbedaan Athena antara cedera dan ketidakadilan konsisten dengan komunikasinya hukuman sebagai alat pembalasan bagi korban dan ganti rugi kejahatan. Tujuan dari yang pertama cukup jelas, tetapi lebih banyak yang perlu dikatakan tentang yang terakhir. Seperti yang dijelaskan orang Athena dalam Buku 1, tujuan dari kode hukum adalah untuk membuat warganya bahagia. Karena kebahagiaan terkait dengan kebajikan, hukum harus berusaha membuat warga negara berbudi luhur. Melihat hukuman sebagai obat sebenarnya hanyalah perpanjangan dari ide itu untuk memasukkan penjahat. Jika keadilan adalah keadaan pikiran yang sehat, ketidakadilan adalah penyakit mental yang harus disembuhkan dengan hukuman.

hal terpenting yang harus diajarkan adalah bahwa keadilan melahirkan kebahagiaan sedangkan ketidakadilan melahirkan ketidakbahagiaan. Clinias dan Megillus skeptis tentang hubungan antara kebajikan dan kebahagiaan. Clinias akan mengakui bahwa orang yang tidak adil hidup dengan memalukan, tetapi jangan berpikir bahwa ketika mereka memiliki kekayaan, kekuasaan, kesehatan, dan kecantikan, mereka menjalani kehidupan yang gagal. Orang Athena akan merespons dengan menambahkan empat argumen

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun