Mohon tunggu...
Muhammad Mukhlisin
Muhammad Mukhlisin Mohon Tunggu... Guru - Menulis untuk berbagi tips, pengalaman dan cerita kehidupan

Pengajar, Trainer, Penulis Modul, Fasilitator Pengembangan Pendidikan Toleransi dan Keragaman. Direktur Eksekutif Yayasan Cahaya Guru. Tulisan yang ada disini adalah pendapat pribadi. Mengutip harus seizin penulis. Email: m.mukhlisin@cahayaguru.or.id

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

5 Rekomendasi Buku Saat Social Distance Virus Korona (Covid-19)

23 Maret 2020   08:33 Diperbarui: 23 Maret 2020   08:31 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Sincerely Media on Unsplash

Membaca buku, aktivitas bermanfaat sekaligus membunuh kebosanan akibat sosial distance virus korona. Berikut 5 rekomendasi buku yang bisa anda baca.

1. Emotional Intelligen, Daniel Goleman

Virus Korona membuat kekhawatiran global. Dunia tergagap menghadapi pandemi yang telah menjangkiti 188 negara ini. Termasuk Indonesia. Kondisi ini membuat kebanyakan orang khawatir. Daniel Goleman adalah akademisi, wartawan, sekaligus penulis yang memberikan gambaran utuh, apa dan bagaimana kecerdasan emosional itu.

Kecerdasan emosional membutuhkan terdiri dari dua bagian. Pertama adalah bagaimana kita mengontrol emosi diri kita masing-masing. Kedua, bagaimana kita membantu orang mengendalikan emosinya, atau menularkan emosi positif kita ke orang lain.

2. The One-Minute Sufi, Azim Jamal

Buku sederhana yang ditulis warga negara Inggris ini sangat powerful. Memberikan penyadaran siapa manusia dan kenapa berada di bumi. Dengan pendekatan tarekat atau sufi, dia memberikan latihan-latihan yang dapat dilakukan selama satu menit.

Misalnya, dengan waktu satu menit Anda diminta untuk mengetahui tujuan hidup, dan menyadari sifat ketuhanan, dan menyeimbangkan hidup. Tidak hanya itu, anda juga akan dilatih mentransformasi kehidupan menjadi lebih baik dari hari ke hari. Sungguh seru.

3. Generasi Kembali Ke Akar, Muhammad Faisal

Saya baru saja selesai membaca buku ini. Insight penting dari buku ini adalah, kita dapat mempelajari pola karakteristik setiap generasi. Faisal yang berlatar belakang peneliti anak muda menjelaskan setiap sejarah mempunya generasi yang berbeda. Kondisi geografis dan sejarah bangsa juga mempengaruhi.

Menurut saya buku ini memberikan pemahaman penting terutama buat para pendidik dan orang tua untuk memahami generasi yang berbeda-beda itu. Sehingga bisa memberikan pendidikan yang tepat di masa depan yang sangat sulit diteropong. Seperti kasus Korona saat ini, tentu dulu kita tidak pernah membayangkan sebelumnya sekolah-sekolah akan melakukan pembelajaran jarak jauh secara masif, seperti sekarang.

4. Anatomi Rasa, karya Ayu Utami

Novel terbaru Ayu Utami ini adalah bagian dari novel-novel spiritualisme kritisnya. Sebelumnya Ayu menulis Simple Miracles: Doa & Arwah dengan sudut pandang Katolik, sementara di Anatomi Rasa dia menggunakan perspektif Kejawen. 

Buku ini adalah sekumpulan tulisan surat Parang Jati untuk perempuan yang dicintainya, Marja, tentang pemikirannya mengenai Rasa yang didasarkan pada khazanah spiritual Jawa.
Tema relasi agama, ilmu pengatahuan, dan kekerasan dalam novel ini menjadi tema kontekstual dan segar dengan bubuhan gairah percintaan. Anatomi Rasa dapat dinikmati secara tunggal sebagai novel sendiri, namun kurang menarik jika anda tidak mengikuti seri Bilangan Fu yang sebelumnya ditulis Ayu Utami.

5. Kerumunan Terakhir, karya Okky Madasari

Novel ini menggambarkan kehidupan seorang generasi milenial yang penuh dengan gejolak identitas diri, perkembangan teknologi, disrupsi, dan haus perhatian.

Kerumunan Terakhir bercerita tentang Jayanegara. Ia adalah seorang pria pecundang di kehidupan nyata, namun menjelma menjadi seseorang yang cukup punya nama di dunia maya. Di dunia baru tersebut dia memakai nama Matajaya.

Semoga bermanfaat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun