Mohon tunggu...
Kleofas
Kleofas Mohon Tunggu... Arsitek - pelajar

Don’t judge people that you don’t know their life

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Apa itu kultur jaringan ??

23 Agustus 2018   19:50 Diperbarui: 23 Agustus 2018   19:59 2266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kali ini saya akan membahas salah satu bioteknologi modern yaitu kultur jaringan. Kultur jaringan berasal dari kata "kultur" yaitu mengembangbiakan atau memperbanyak dan "jaringan" yaitu kumpulan dari beberapa sel yang memiliki fungsi dan sifat yang sama. Lalu apakah arti dari kultur jaringan?

Ya jadi kultur jaringan adalah teknik memperbanyak tanaman dengan cara mengisolasi bagian-bagian tanaman seperti  daun, batang, akar, yang kemudian ditumbuhkan pada media buatan yang kaya akan nutrisi dan zat pengatur tumbuhan atau disebut hormon, yang secara aseptik atau steril, dalam wadah tertutup yang tembus cahaya (misalnya botol kaca), pada suhu tertentu sehingga bagian tanaman dapat memperbanyak diri dan bergenerasi menjadi tanaman lengkap.

Pada tahun 1969 F.C.Steward mengadakan sebuah  eksperimen untuk mebuktikan apakah ada cara untuk memperbanyak bibit tanaman dengan waktu relatif cepat dan dapat menghasilkan banyak bibit dengan cara mengambil satu sel empulur wortel, kemudian menumbuhkannya ternyata hasil dari percobaannya itu berhasil menjadi individu baru.Kultur jaringan dapat dilakukan karena setiap sel mempunyai sifat Totipotensi. 

Teori totipotensi ini dikemukakan oleh G. Heberland pada tahun 1898, namun sekarang teknik kultur jaringan dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan sehari hari seperti kegiatan farmasi dan juga agrobisnis. Agro bisnis yaitu bisnis yang bergerak dalam bidang pertanian dan perkebunan. 

Dalam bidang agrobisnis, teknik kultur jaringan menggunakan harga yang relatif lebih murah dan juga dapat menghasilkan banyak bibit dalam waktu yang relatif singkat, lalu tidak memerlukan terlalu banyak lahan atau tempat yang luas untuk melakukan teknik kultur jaringan. 

Lalu mengapa kita harus melakukan teknik kultur jaringan dalam menghasilkan individu yang baru? Karena tentu saja kita menginginkan bibit tanaman yang berkualitas dan juga menghasilkan banyak bibit yang sehat dan terbebas dari penyakit atau bakteri .

Keuntungan dari kultur jaringan adalah bibit yang dihasilkan dari kegiatan kultur jaringan bebas penyakit, bibit yang dihasilkan juga mempunyai sifat yang sama persis dengan induknya yaitu meliputi sifat fisiologi dan morfologi, dan proses produksinya memiliki waktu yang relatif lebih cepat daripada menggunakan cara selain kultur jaringan, bibit yang dihasilkan dengan kultur jaringan sama atau seragam antara satu tumbuhan dengan tumbuhan lainnya, pengadaan bibit dengan kultur jaringan juga tidak tergantung musim, biaya untuk melakukan  pengangkutan bibit juga lebih murah dibandingkan teknik lainnya, serta jumlah yang dihasilkan dengan teknik kultur jaringan lebih banyak karena dalam satu tahun satu tunas tumbuhan dapat menghasilkan sepuluh ribu bibit.

Kerugian dari kultur jaringan sendiri adalah tidak dapat merubah sifat dari tanaman atau buah yang dihasilkan jadi jika induk buah rasa asam maka sifat dari individu barunya juga memiliki rasa asam begitu juga dengan tanaman jika tanaman induknya memiliki tinggi batang yang pendek maka individu baru hasil dari pengkulturan akan memiliki tinggi batang yang sama dengan induknya, sedangkan jika pada hewan tidak dapat menghasilkan individu baru dari hasil kultur jaringan karena hewan memiliki daya totipotensi yang sangat rendah, kecuali jika kita menggunakan teknik kultur embrio pada hewan. 

Dengan adanya teori dasar dari kegiatan kultur jaringan sendiri yaitu Totipotensi yang memiliki arti lain yaitu setiap organisme memiliki sifat yang sama dengan induknya.

Jenis jenis teknik kultur jaringan :

Berdasarkan jenis eksplan (sel atau jaringan asal) , jenis dari teknik kultur jaringan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu sebagai berikut.

  • Meristem culture, yaitu teknik kultur jaringan yang menggunakan eksplan dari jaringan yang masih muda atau disebut juga meristem.
  • Pollen, yaitu teknik dalam kultur jaringan yang menggunakan eksplan dari serbuk sari yang dihasilkan oleh benang sari atau sel jantan pada tumbuhan.
  • Protoplast culture, yaitu teknik kultur jaringan pada tanaman yang menggunakan eksplan pada protoplasma, protoplasma sendiri adalah sel yang tidak memiliki dinding sel atau sel yang dihilangkan dinding selnya.
  • Chloroplast culture, yaitu teknik kultur jaringan menggunakan eksplan kloroplas atau zat hijau daun yang digunakan untuk perbaikan dari sifat tanaman yang lama dan membuat varietas tanaman yang baru.
  • Somatic cross atau silangan protoplasma, yaitu penyilangan dua macam protoplasma menjadi satu sel dan kemudian selnya dibudidayan hingga membentuk tanaman yang mempunyai sifat yang baru dan berbeda dengan sifat induknya.
  • Teknik-teknik kultur jaringan atau disebut juga Mikropropagasi

"Perbanyakan tanaman dengan teknik kultur jaringan meliputi beberapa tahap, yaitu sterilisasi, pembuatan media, inisiasi, multiplikasi, pengakaran, dan aklimatisasi."

  • Sterilisasi
  •        Dalam pelaksanaan kegiatan kultur jaringan media yang digunakan harus bersih atau terhindar dari kuman atau bakteri (steril) , yaitu laminar air flow cabinet, yaitu meja kerja steril yang digunakan untuk melakukan kegiatan inokulasi/ penanaman atau pengertian lainnya yaitu merupakan suatu alat yang digunakan dalam pekerjaan persiapan bahan tanaman, penanaman, dan pemindahan tanaman dari sutu botol ke botol yang lain dalam kultur in vitro. Dan juga menggunakan alat-alat yang tentunya juga steril. Sterilisasi peralatan yang akan digunakan dalam kegiatan kultur jaringan dapat dilakukan dengan pemanasan di dalam autoklaf serta pencelupan ke dalam etanol (disebut juga sebagai etil alkohol yang memiliki rumus kimia  C2H5OH) atau larutan kaporit (Kalsium Hipoklorit yang memiliki rumus kimiaCa(ClO)2 atau yang biasanya digunakan untuk membunuh bakteri-bakteri patogen di dalam kolam renang)
  • Pembuatan media
  •     Komposisi dalam pembuatan media bergantung pada tanaman yang akan dikulturkan. Media yang digunakan biasanya terdiri dari garam mineral, vitamin, hormon dan beberapa tambahan bahan lagi seperti agar-agar dan juga gula. Media yang digunakan untuk teknik kultur jaringan  juga harus steril atau terhindar dari kuman dan bakteri.
  • Inisiasi
  • Inisiasi adalah pengambilan eksplan pada bagian tunas yang merupakan bagian yang sering digunakan dalam  kegiatan inisiasi.
  • Multiplikasi
  • Multiplikasi yaitu kegiatan untuk memperbanyak calon tanaman dengan menanam eksplan pada laminar air flow cabinet untuk menghindari kegagalan pertumbuhan eksplan.
  • Pengakaran
  • Dengan adanya teknik pengakaran berarti teknik kultur jaringan yang dilakukan telah berjalan dengan baik karena dalam teknik pengakaran eksplan telah menunjukan pertumbuhan akar. Dan dalam teknik pengakaran kita harus melakukan pengamatan secara rutin tiap harinya untuk melihat apakah ada kontaminasi dari bakteri atau jamur. Karena eksplan yang terkontaminasi oleh jamur atau bakteri akan menunjukan warna putih atau biru yang disebabkan oleh jamur atau busuk yang disebabkan oleh bakteri.
  • Aklimatisasi
  • Teknik terakhir adalah teknik aklimatisasi yaitu kegiatan untuk memindahkan eksplan dari ruang aseptik ke bedeng. Pemidahan dilakukan dengan sangat hati hati dan bertahap dengan diberi sungkup yang digunakan untuk melindungi eksplan dari udara luar dan juga hama yang akan merusak eksplan. Setelah bibit tanaman dapat beradaptasi dengan lingkungan ia di pelihara maka sungkup akan dilepas dan perawatan bibit akan dilakukan seperti pemeliharaan bibit generatif.
  • Prinsip prinsip dalam kegiatan kultur jaringan adalah memperbanyak tanaman dengan menggunakan vegetatif tumbuhan yang menggunakan tempat buatan yang steril atau terbebas dari bakteri. Metode kultur jaringan banyak digunakan untuk memperbanyak tanaman khususnya tanaman yang sulit dikembangbiakan dengan cara generatif. Kultur jaringan akan mudah dilaksanakan dengan menggunakan jaringan meristem. Jaringan meristem atau yang disebut juga jaringan muda , jaringan meristem terdiri dari sel sel yang selalu membelah, dindingnya penuh dan vakuolanya kecil kecil serta plasmanya penuh. Kebanyakan orang menggunakannya untuk tissue culture Teknik kultur jaringan sebenarnya sangat sederhana, yaitu suatu sel atau irisan jaringan tanaman yang sering disebut eksplan yang secara aseptik diletakkan dan dipelihara dalam medium cair yang cocok dan dalam keadaan terbebas dari bakteri dan jamur. Dengan cara demikian sebagian sel pada permukaan irisan tersebut akan mengalami proliferasi dan membentuk jaringan seperti kalus yang berwarna putih yang disebut protocorm like body (PLB). Faktor-faktor lingkungan diluar faktor nutrisi contohnya seperti cahaya matahari, temperatur yang terkadang sangat panas maupun sangat dingin, kelembaban dan pH, juga harus dikondisikan agar paling sesuai untuk kelangsungan hidup protocorm like body (PLB) tersebut.

Setelah kita mengetahui teori-teori dan manfaat serta kekurangan dari kultur jaringan kita akan melanjutkan pembahasan mengenai kasus- kasus yang menyangkut teknik kultur jaringan. Ya seperti yang kita ketahui negara-negara maju sudah banyak yang menggunakan teknik kultur jaringan untuk mengembangkan teknologi dari negara tersebut. Negara tersebut mengambil plasma nutfah dengan menggunakan teknik kultur jaringan dari negara lain. 

Plasma nutfah merupakan substansi pembawa keturunan yang dapat berupa sebagian atau utuh bagian dari suatu tumbuhan atau hewan. Plasma nutfah sangat berharga dalam pengembangan teknologi. Maka dari itu negara maju yang memiliki teknologi yang jauh lebih maju mengambil plasma nutfah dari negara lain yang masih belum bisa mengembangkan plasma nutfah dengan baik. 

Saya setuju akan hal ini karena jika misalnya suatu tumbuhan dari negara yang belum disebut negara maju akan punah karena perubahan iklim yang begitu drastis sehingga  menyebabkan banyak tanaman mati lebih baik tanaman itu di kloning dengan teknik kultur jaringan dan dikembangkan serta  dipelihara oleh negara yang dapat ditinggali oleh tumbuhan tersebut dan juga tumbuhan tersebut selain menjaganya dari kepunahan dapat digunakan untuk kemajuan teknologi yang nanti nya dapat digunakan oleh negara masih berkembang agar dapat mengolah sendiri kekayaan alam yang ia punya dan dapat melakukan pengkulturan tanaman yang hampir punah serta melakukan pengembangan teknologi serta dapat mendukung pembangunan nasional oleh negara. 

Lalu bagaimana negara asing dapat mengambil plasma nutfah dari suatu negara, jadi ada pihak lain dari negara tersebut yang menjual plasma nutfah kepada negara asing  melalui jalan pintas lain seperti pasar gelap. 

Dengan luasnya hutan dari negara tersebut maka akan mempersulit peneliti untuk melindungi plasma nutfah dari negara lain yang ingin mengambil plasma nutfah suatu negara secara ilegal. Peneliti asing yang ingin mengeksplorasi keanekaragaman hayati dari suatu negara harus mendapat persetujuan dari departemen luar negeri negara tersebut serta negara yang keanekaragaman hayatinya akan dieksplorasi. 

Pengambilan plasma nutfah oleh negara asing juga dapat dilakukan dengan ketidaktahuan peneliti dari suatu negara yang akhirnya menyumbangkan plasma nutfah negaranya kepada negara asing yang lebih maju. Saya mohon maaf jika dalam artikel saya banyak kata kata yang salah dan juga kurang berkenan di hati para pembaca sekalian. Terima kasih

Sumber :

berbagaireviews.com

www.generasibiologi.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun