Mohon tunggu...
Klementinus To Ee
Klementinus To Ee Mohon Tunggu... Insinyur - Anak Desa

Menulislah Jika Ingin Dikenang dan Membacalah Untuk Menjadi Yang Terdepan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

AHY, Meretas Tradisi Politik yang Beku

10 Juni 2019   23:40 Diperbarui: 10 Juni 2019   23:59 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: CNN Indonesia.com/Feri Agus Setyawan

Setelah sekian lama menghabiskan waktu bersama Ibu Ani Yudhoyono dari sakit sampai kepergiaan Ibu Ani ke pangkuan Sang Pencipta membuat keluarga Cikeas seperti tenggelam dalam duka yang mendalam.

Peristiwa duka yang menimpa keluarga cikeas seolah membuat pertarungan dan dinamika politik partai berlambang Mercy sedikit menurun dan adem.

Hampir sepekan setelah kepergian Ibu Ani tensi sosial politik tanah air sedikit menurun, dan semua mata tertuju pada Ibu Ani sebagai Ibu Negara yang sudah mendampingi Bapak SBY Presiden RI yang Ke-6  selama memimpin Negara RI tercinta ini.

Pasca Kepergian Ibu Ani, berlahan-lahan suana Cikeas mulai menunjukan riak-riak dan satu titik balik yang berani dari kebiasaan sebelumnya. Dan AHY yang menjadi ikon partai berlambang Mercy mencoba memecah kebuntuan dari sebuah tradisi yang selama ini terkesan kaku dan beku di tengah gejolak sosial  politik yang terjadi pasca pileg dan pilpres membuat semua mata masyarakat Indonesia tertuju ke Ibu Kota.

Dan Aksi protes dari kubu sebelah terhadap hasil pemilu membuat masyarakat Indonesia panik dan terbelah. Polarisasi menguat ditengah masyarakat dengan opini-opini liar yang mencoba mengiring opini publik untuk turut melakukan delegitimasi terhadap penyelenggara pemilu.

Di tengah situasi yang sedang memanas ini, Hari Raya Idul Fitri seolah menjadi berkat ditengah panasnya situasi politik tanah air.  Dan salah satu kejutan yang membuat publik terkejut adalah kehadiran Mas  Ibas dan AHY di istana bersilahturahmi dengan Jokowi yang kemudian di lanjutkan ke rumah Megawati Soekarnoputri. Inilah kado dan pemandangan indah dari kehadiran Mas Ibas dan AHY dalam momen lebaran. Kehadiran AHY seolah mengurangi tekanan dan intensitas politik tanah air yang sempat mandek atau beku sejak penetapan Capres dan Cawapres.

 Langkah berani AHY menjemput bola ketimbang menunggu bola datang adalah satu sikap yang patut diapresiasi, kehadirannya di istana membuat komunikasi politik partai berlambang Mercy itu mendapatkan tempat tersendiri di hati Jokowi dan Megawati.

Bahkan yang lebih membuat heboh adalah foto selfi bersama Ibu Megawati dan anaknya Puan Maharani dengan Senyuman  kas seolah menunjukan bahwa beliau adalah seorang King Maker politik yang membuat republik ini mengaguminya dan lawan-lawannya untuk berpikir ulang  lagi untuk jangka waktu lima tahun kedepan.

Apa keuntungan yang di petik dari sikap AHY ini? Apakah ada target tertentu, sebelum Jokowi mengumumkan susunan kabinetnya. Kita semua menunggu langkah-langkah dan kejutan  selanjutnya.

Tapi apa yang sudah dilakukan oleh AHY  adalah satu bentuk langkah kongkrit yang nyata  dan santun ditengah bekunya komunikasi politik serta  panasnya situasi politik yang gonjang ganjing. Tindakan AHY seolah meretas semua yang beku serta kebuntuan yang terjadi selama ini pasca pileg dan pilpres. 

Dari semua pendapat serta opini yang terbentuk  dan dibalik semua yang terjadi  selama ini sebagai rakyat kecil tentu sangat mengharapkan terjadinya komunikasi yang cair antar elit politik serta perbedaan dan dinamika akan membuat politik dan demokrasi tanah air semakin maju dan berkualitas tanpa embel-embel yang merusak persatuan dan Kesatuan Bangsa yang kita cintai ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun