Mohon tunggu...
Klaudias Vieri
Klaudias Vieri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hanya penjelajah dengan jiwa pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Extended Reality, Teknologi Canggih Dunia Masa Kini

6 Juni 2023   09:15 Diperbarui: 6 Juni 2023   09:18 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Dokumentasi Pribadi

 

Beberapa waktu yang lalu saya berada di Plaza Indonesia mengikuti Next Gen Festival yang diadakan di The Warehouse Lantai 5 Plaza Indonesia berlangsung pada 22 Mei hingga 27 Mei 2023 yang lalu. Dari berbagai macam sesi yang saya ikuti, salah satu yang paling menarik perhatian saya adalah ketika CEO dari V2 Indonesia Pak Rudi Hidayat menjadikan panggung itu sebagai tempat memamerkan teknologi terbaru yang perusahaannya bawa dari luar negeri. Selain itu, V2 Indonesia merupakan perusahaan satu-satunya saat ini yang memberikan supply teknologi ini, untuk saat ini teknologi tersebut baru berada di 2 tempat, di Plaza Indonesia sendiri serta di salah satu studio di Pusat Film Negara (PFN).

Kita tentu saja sudah mengenal teknologi Virtual Reality (VR) dan juga Augmented Reality (AR) serta berbagai penggunaannya di masa sekarang. Begitu mudah bagi kita tidak berada secara fisik di suatu tempat, namun dapat terwakili dengan keberadaan kita secara virtual dalam Dunia Metaverse. Seakan-akan kita benar-benar ada di suatu tempat secara fisik. Dalam hal ini ada beberapa produk teknologi yang saat ini sudah dibawa ke Indonesia, misalnya Proto Hologram seperti yang beberapa waktu lalu ditampilkan dalam acara America Got Talent, ketika para peserta diajak menemui keluarga yang lama tak mereka temui secara virtual. Teknologi ini membuat beberapa peserta bahkan terharu karena seakan-akan keluarga mereka hadir di sana untuk mendukung mereka menampilkan yang terbaik.

Teknologi canggih lain yang dimiliki adalah semacam motion detector yang juga digunakan dalam game Just Dance. Jika dalam game tersebut gerakan kita yang terdeteksi digunakan untuk menyelesaikan gerakan sesuai dengan musik atau lagu yang kita pilih, versi lainnya adalah gerakan kita digunakan untuk menampilkan citra diri kita secara virtual. Artinya setiap gerakan kita yang kita buat terdeteksi kemudian dapat ditampilkan secara akurat dalam teknologi virtual ini, orang yang melihat kita secara virtual akan merasa seakan-akan itu nyata/asli. Selain motion detector ada juga semacam face dan emotion detector, alat ini bisa secara keseluruhan mendeteksi seluruh gerak-gerik, ekspresi wajah, bahkan emosi yang ditampilkan wajah kita secara nyata. Membayangkan penggunaan 2 alat ini dalam VR dan AR saja, sudah cukup membuat merinding bagi saya ketika Pak Rudi mempraktikannnya secara langsung.

Sumber : Dokumentasi Pribadi
Sumber : Dokumentasi Pribadi

Sekarang dengan modal motion detector juga dengan emotion/face detector kita gabungkan juga Artificial Intelligence (AI) dan didapatkanlah kita bisa memiliki avatar sendiri dalam secara virtual, bahkan karakter ini sudah bisa melakukan berbagai hal sendiri dan secara independent, tentu sejauh ini masih sesuai bahasa pemrograman yang terbatas. Namun tidak menutup kemungkinan hal itu bisa jauh dari yang sekarang sudah bisa kita lihat. Resepsionis dan banyak pekerjaan lain bisa dengan mudah digantikan, selain karena ia terlihat nyata, namun juga lebih praktis dan terlihat canggih.

 

Membayangkan beberapa teknologi yang sudah disebutkan saja sudah cukup teras agila bukan? Saya kemudian disajikan kembali sebuah teknologi baru lain bernama XR, Extended Reality. Di dalamnya berbagai video mengenai pemanfaatan XR dalam bidang perfilman tersaji, tentu saja itu baru awalnya, ketika saya mampir ke tempat Pak Rudi di V2 Indonesia, yang letaknya di lantai 3 Plaza Indonesia, ada salah satu brand yang sedang melakukan syuting dan membuat konten di situ. Mungkin tidak perlu saya spill dulu biarkan ini jadi rahasia di antara para pengguna teknologi canggih. Namun karena sudah terlanjur melihat, apa boleh buat, tidak akan ada yang menyangka jika konten video, iklan, bahkan film tersebut dibuat menggunakan teknologi XR di sebuah tempat studio yang nampaknya hanya seperti studio TV lainnya.

Bagi saya yang tak terlalu pandai menjelaskan mengenai teknologi, sulit untuk menjelaskan mengenai XR dengan cara yang sederhana dan mudah dimengerti. Tetapi memberikan beberapa contoh akan sangat membantu, bagi penikmat film Mandalorian, Star Wars, bahkan Mowgli, semua film tersebut menggunakan teknologi berbasis XR. Tidak ada set film yang benar-benar asli dalam XR, kecuali tentu saja kostum karakter dan tanah tempat mereka memijak yang disesuaikan dengan background XR. Silahkan bisa ditanyakan pada Google masing-masing berbagai contoh XR. Di Indonesia pun yang paling mencengangkan tentu saja penampilan Deddy Corbuzier menggunakan XR, dan itu tampak benar-benar nyata.

Inilah yang saya temukan mengenai XR, dalam satu video, Deddy dan Azka anaknya tampak berjabat tangan, padahal mereka tidak sama sekali berada dalam 1 tempat yang sama dan hal itu terlihat sangat begitu nyata untuk tidak terjadi. Teknologi ini juga memungkinkan membuat film dan konten dari berbagai scenario tanpa harus berpindah latar tempat, hanya perlu menggantinya dalam XR. Oleh beberapa staff saya bahkan diajak mampir ke PFN kalau masih tidak percaya, tapi tentu saja saya percaya bahwa hal ini sudah bisa dilakukan di Indonesia, meskipun tentunya masih terbatas. Beberapa studio produksi film sudah memberikan testimoni, kalau yang dulunya mereka harus berpindah tempat ke lebih dari 10 lokasi, dengan XR mereka bisa benar-benar melakukannya tanpa berpindah secara fisik. Belum lagi biaya pembuatan film dalam 1 lokasi bisa berkisar 50-150 juta rupiah, keberadaan XR benar-benar bisa mengubah berbagai peta dalam penggunaan teknologi sekarang.

Menarik untuk dinantikan keberlanjutan dan perkembangan teknologi Indonesia sekarang, walau tentu masih barang impor, namun ini menunjukan kalau kita tak lagi tertinggal dalam hal teknologi. Dalam beberapa waktu ke depan Indonesia rasanya akan bisa mengejar ketertinggalan bidang teknologi dan mulai menerapkannya dalam kehidupan kita sehari-hari. Memberikan efektivitas kerja secara virtual, menembus batasan fisik, ruang dan waktu, efisiensi dalam berbagai bidang pembangunan. Tak terbayang apa yang bisa terjadi jika teknologi ini bisa diterapkan di semua bidang yang kita geluti.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun