Mohon tunggu...
Nature Pilihan

Pestisida dari Puntung Rokok, Alternatif Jitu Kurangi Sampah Suburkan Ladang

23 Januari 2019   12:08 Diperbarui: 23 Januari 2019   12:09 1588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Desa Katekan, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung berada pada wilayah dataran tinggi dengan tingkat kesuburan tanah yang cukup tinggi. Karena keadaan alam yang seperti itu, sebagian besar penduduk desa memiliki mata pencaharian sebagai petani tembakau, bawang, dan juga cabai.

Dalam melakukan perawatan tanaman, salah satu yang harus diberikan secara rutin kepada tanaman adalah pestisida atau pembasmi hama. Pestisida yang sering digunakan petani adalah adalah pestisida kimia karena lebih efektif dalam mematikan hama, namun penggunaan secara terus menerus dapat menimbulkan bahaya tersendiri. Selain tidak ramah lingkungan dan harga yang mahal, pestisida kimia dapat ikut membunuh musuh alami hama tanaman, serta dapat menyebabkan penumpukan residu bahan kimia dalam hasil panen sehingga akan berbahaya jika kita konsumsi.

Menyadari adanya bahaya tersebut, mahasiswa KKN Undip di Desa Katekan berupaya untuk mencari alternatif pengganti pestisida kimia dari bahan-bahan yang dapat ditemukan masyarakat sekitar secara mudah. Salah satu bahan pestisida alami yang bisa ditemukan adalah limbah puntung rokok.

Maghfira Arum dari Mahasiswa KKN Undip memberikan sosialisasi kepada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) pada hari Rabu (16/01) di Desa Katekan tentang pemanfaatan limbah puntung rokok sebagai pestisida alami. 

Cara membuatnya pun termasuk mudah, yaitu : 30 limbah putung rokok dimasukkan kedalam 1 liter air bersih, lalu kemudian ditutup rapat dan simpan selama 8 hari untuk menunggu penguraian dari limbah punting rokok tersebut. 

Cara penggunaannya yaitu : Cairan puntung rokok dicampur dengan air biasa menggunakan perbandingan 1:1. Lalu setelah itu, pestisida limbah puntung rokok disemprotkan pada tanaman sekitar 3 kali seminggu, atau sesuai dengan kebutuhan.

"Memang butuh ketelatenan bapak dalam menyemprot pestisida ini, namun jika dilakukan rutin dan terus menerus, keuntungan yang didapatkan pastinya lebih banyak dan lebih aman untuk hasil panen bapak-bapak sekalian," ujar Fira dalam sosialisasi tersebut.

Keuntungan dalam menggunakan pestisida alami antara lain: menolak kehadiran serangga dengan baunya yang menyengat, merusak syaraf hama,mengacaukan sistem hormon hama,mengendalikan pertumbuhan jamur dan bakteri, serta dapat menyebabkan gangguan metamorfosa dan gangguan makan bagi serangga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun