Yogyakarta -- Banyak orang yang mengikuti pelatihan digital marketing dengan harapan dapat mengubah bisnis mereka menjadi lebih sukses. Namun, setelah pelatihan selesai, banyak peserta yang merasa kebingungan dan tidak tahu bagaimana cara mengimplementasikan teori yang telah dipelajari. Inilah mengapa pendampingan pasca pelatihan sangat penting. Tanpa adanya bimbingan lebih lanjut, ilmu yang telah dipelajari bisa saja hilang begitu saja atau malah diterapkan dengan cara yang salah.
Pendampingan pasca pelatihan hadir untuk menjembatani kesenjangan antara teori dan praktik, memberikan arahan yang jelas, serta membantu peserta untuk menerapkan strategi digital marketing dengan lebih efektif dan tepat sasaran. Meskipun pelatihan memberikan pemahaman dasar yang kuat tentang berbagai strategi dan alat digital, tantangan terbesar sering muncul saat menerapkan teori tersebut dalam konteks bisnis yang sesungguhnya. Tanpa pendampingan, banyak peserta yang kesulitan mengadaptasi materi pelatihan sesuai dengan kebutuhan spesifik bisnis mereka, yang bisa menghambat hasil yang maksimal. Oleh karena itu, pendampingan menjadi kunci dalam membantu peserta untuk mengatasi hambatan tersebut,
Pendampingan ini dilaksanakan sejak usainya pelatihan pertama pada 11 Februari hingga 21 Februari 2025. Pendampingan ini dilakukan dengan cara mendatangi langsung para pemilik UMKM di Dusun Sawahan. Cara ini dipilih agar pelatihan lebih efektif dan setiap pelaku usaha dapat memahami serta langsung mempraktikkan penggunaan media sosial sebagai sarana promosi. Fokus utama pendampingan adalah pembuatan dan pengelolaan akun Instagram sebagai media pemasaran yang mudah digunakan dan memiliki jangkauan luas.
Dengan bimbingan dari anggota KKN 173 UMY, para pelaku UMKM diajarkan cara membuat akun Instagram bisnis, mengunggah foto produk yang menarik, menulis deskripsi yang efektif, serta memanfaatkan fitur Instagram seperti Stories dan Reels untuk meningkatkan interaksi dengan pelanggan.
"Selama proses pendampingan, ditemukan beberapa kendala utama, seperti kurangnya pemahaman sebagian besar pelaku UMKM dalam menggunakan Instagram dan keterbatasan mereka dalam mengoperasikan perangkat digital. Beberapa pemilik usaha bahkan masih merasa kesulitan dalam mengunggah foto produk, menulis caption yang menarik, serta memanfaatkan berbagai fitur yang tersedia di media sosial." Ungkap Vicky selaku penanggung jawab pendampingan.
Untuk mengatasi kendala ini, tim KKN memberikan panduan sederhana yang mudah dipahami. Selain itu, dilakukan sesi pendampingan berulang hingga para pemilik usaha terbiasa menggunakan Instagram sebagai media promosi mereka. Dengan adanya pendekatan personal ini, pemilik UMKM menjadi lebih percaya diri dalam memasarkan produk secara digital.
Program pendampingan digital marketing ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi UMKM di Dusun Sawahan. Dengan pemanfaatan media sosial secara optimal, para pelaku usaha dapat memperluas jangkauan pemasaran, meningkatkan penjualan, dan memperkuat daya saing mereka di pasar digital.
Tim KKN 173 UMY berharap pelatihan ini tidak hanya menjadi solusi jangka pendek, tetapi juga membuka wawasan para pelaku UMKM tentang pentingnya digitalisasi dalam bisnis. Dengan terus mengembangkan keterampilan digital marketing, UMKM di Dusun Sawahan diharapkan dapat tumbuh dan berkembang lebih pesat di masa depan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI